Menasihati dan Mengampuni

“Yesus berkata kepadanya: ‘Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.’” (Matius 18:22)



Pembahasan: Matius 18:22 | Bacaan setahun: Matius 18:15-35

Kehidupan orang percaya tidaklah sempurna, namun setiap kita yang dibenarkan, akan terus-menerus dikuduskan oleh Tuhan Yesus. Kesalahan dan kejatuhan dalam dosa bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk kita orang percaya. Namun ketika hal itu terjadi, tugas kita bukan mengabaikan tetapi menasihati.

Dalam Matius 18:15-35, Tuhan Yesus mengarahkan bahwa menasihati atau menegur harus dilakukan secara bertahap. Awali dengan menegur di bawah empat mata atau secara pribadi. Jika orang tersebut tidak mendengarkan maka perlu menghadirkan saksi. Namun jika orang tersebut masih tidak juga mendengar maka pembuat kesalahan tersebut ditegur dalam pertemuan jemaat. Apabila dia masih saja tidak menerima teguran, maka jemaat harus memandang dia sebagai orang yang tidak mengenal Tuhan, karena mungkin saja dia belum menjadi anak Tuhan. Terlepas dari itu, semua perihal menasihati perlu dilandasi dengan sikap hati yang mau mengampuni. Dikatakan dalam ayat 22, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Hal ini menegaskan bahwa mengampuni orang yang melakukan kesalahan dilakukan dengan tidak terhingga. Mengampuni tanpa batas, karena kita pun telah menerima pengampunan tanpa batas itu dari Tuhan Yesus sendiri, melalui pengorbanan-Nya yang mati di salib untuk kita.

Seringkali yang terjadi ialah kita bisa menasihati orang yang bersalah, namun belum tentu kita mengampuninya, karena kadang kita menasihati tetapi dengan hati yang penuh kebencian sehingga berujung menjatuhkan orang itu. Dalam sekolah kehidupan, mata kuliah mengampuni bukan mata kuliah pilihan, tapi mata kuliah wajib yang harus kita ikuti di sepanjang hidup kita. Ketika merenungkan firman Tuhan ini, seharusnya kita mengevaluasi diri bahwa orang percaya yang dewasa rohani akan selalu menjaga satu dengan yang lainnya melalui tutur kata yang baik saat menasihati. Juga kita bersama-sama saling mengampuni, karena kita tahu bahwa anugerah serta kemurahan Tuhan yang besar telah mengampuni kita tanpa batas.

STUDI PRIBADI: Bagaimana Anda merefleksikan Firman Tuhan ini, tentang menasihati dan mengampuni? Apa yang Tuhan ingatkan kepada Anda melalui firman Tuhan ini?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat agar bisa mengampuni sama seperti Tuhan Yesus sudah terlebih dahulu memberikan pengampunan tanpa batas melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

×

Matius 18 : 25-30

Tentang menasihati sesama saudara

15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.

16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.

17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Perumpamaan tentang pengampunan

21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.

24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.

25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.

26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.

27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!

29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.

30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.

31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.

32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.

33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?

34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.

35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

×

Matius 18 : 22

22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

×

Matius 11 : 29b

29b karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

×

Yohanes 13:18

18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

×

Yohanes 15 : 16

16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *