Kisah Daud

Bacaan hari ini: 2 Samuel 7:12-16, Roma 1:1-7 | Bacaan setahun: Daniel 7-9


“Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.” (2 Samuel 7:16)

Arti kata “janji” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk ditepati atau tidak ditepati. Banyak orang suka menyatakan janji, namun tidak mudah untuk menepatinya sehingga terjadilah yang disebut dengan ingkar janji yang berujung pada kekecewan dan putus asa. Lantas, bagaimana dengan Allah ketika Ia berjanji?

2 Samuel 7 mencatat perjanjian Allah dengan Daud, yaitu meneruskan keturunan Daud untuk selamanya. Ketika kerajaan Daud telah didirikan dan bangsa Israel hidup damai, Daud ingin membangun sebuah bait atau tempat pemujaan bagi Allah. Namun, nabi Natan diutus kepada Daud untuk memberitahukannya bahwa Allah tidak ingin dia membangun sebuah bait. Sebaliknya, Allah justru mengokohkan kerajaan Daud melalui seseorang dari garis keturunannya yang akan memimpin kerajaannya, selamanya. Janji itu bukan mengenai Salomo, putra Daud, karena Allah mengatakan bahwa “kerajaannya” akan kokoh selamanya. Salomo tidak memerintah selamanya, meski ia terkenal akan kekayaan dan kebijaksanaannya. Pada ayat 14 juga disebutkan, Allahlah yang akan menjadi Bapa-nya: “Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.” Pernyataan janji Allah ini ialah nubuat mengenai penetapan pemerintahan Kristus dan Allah sendiri menyatakan bahwa Ia akan mewujudkan janji ini (2 Sam. 7:12).

Janji Allah kepada keluarga Daud telah digenapi melalui kehadiran Yesus Kristus, seperti dinyatakan dalam Rm. 1:3, “tentang anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud.” Paulus menyebut Yesus sebagai keturunan raja Daud untuk menekankan kehadiran Yesus Kristus, Mesias yang berasal dari garis keturunan Daud, benar-benar telah digenapi dalam Perjanjian Baru. Paulus mendeklarasikan pernyataan ini sebagai persetujuannya terhadap ajaran seluruh Alkitab dan para rasul. Dari firman Tuhan ini kita belajar bahwa kita punya Allah yang tidak pernah mengingkari janji-Nya, melainkan telah menggenapi melalui kelahiran dan kematian Yesus Kristus untuk menyelamatkan dan menebus kita dari dosa.

STUDI PRIBADI: Seperti Daud yang melalui keturunannya, Allah menjanjikan kehadiran Kristus; apa Anda ingin Allah memakai kehidupan Anda menyatakan janji kehadiran-Nya?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat agar bisa menggunakan kesempatan untuk menyatakan janji kehadiran Yesus Kristus melalui anugerah keselamatan yang sudah diterima dalam kehidupan setiap hari.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *