Pembalasan Tuhan

Bacaan hari ini: Wahyu 18:21-24 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 7-9, Efesus 1


“Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: ‘Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.” (Wahyu 18:21)

 

Dalam dunia ini, kita seringkali melihat kejahatan menang melawan kebenaran. Orang yang jahat seolah-olah nampak lebih hidup dan bersinar dibanding dengan orang-orang kudus. Bahkan, kita juga menemukan kadang orang-orang kudus menjadi korban dari perilaku jahat orang-orang jahat itu. Hukum seakan-akan tidak berdaya menyatakan keadilannya bagi orang-orang kudus yang tertindas. Penyesatan orang-orang kudus semakin meningkat dan penindasan bagi orang-orang kudus yang tidak mau mengikuti jalan penyesatan, semakin berat. Gambaran inilah yang terlihat sebelum kejatuhan Babilonia.

Akibat seluruh kejahatannya, Tuhan menghukum Babilonia. Sekali lagi Yohanes melukiskan kejatuhan dan penghukuman Babilonia dengan gambaran “Batu Kilangan.” Dalam PL, batu kilangan adalah batu yang digunakan untuk penggilingan yang dilakukan oleh para budak wanita atau para istri. Bangsa Israel menggunakan batu kilangan selama mengembara di padang gurun (bdk. Bil. 11:18). Di dalam Perjanjian Baru, batu kilangan dipakai dalam pengajaran Tuhan Yesus sebagai kiasan untuk menyatakan “beratnya” penghukuman bagi para penyesat (bdk. Mat. 15:5-7, 16:23; Mrk. 9:42-50). Pada saat Rasul Yohanes menuliskan penghukuman Babilonia memakai “batu kilangan” untuk menyatakan “kejahatan yang dilakukan oleh Babilonia sudah sangat jahat” sehingga Tuhan menyatakan penghukuman-Nya atas Babilonia. Babilonia tidak akan pernah diingat lagi. Babilonia akan hilang dan lenyap. Tidak akan terdengar lagi.

Belajar dari perenungan ini mengingatkan setiap orang percaya hari ini bahwa Tuhan tidak pernah kompromi dengan dosa. Tuhan itu sabar dan setia, namun jangan kita menganggap kesabaran dan kesetiaan Tuhan itu sebagai kelalaian karena Tuhan belum menghukum dosa. Selama ada kesempatan mari kita datang kepada Tuhan mengakui salah dan dosa kita, supaya kita diampuni-Nya. Pintu anugerah selalu terbuka bagi yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya serta hidup sesuai Firman-Nya, Amin.

STUDI PRIBADI: Apakah makna batu kilangan dalam pengajaran Tuhan Yesus? Menurut saudara, apakah yang menjadi kehendak Tuhan untuk dilakukan oleh orang percaya saat ini setelah membaca dan merenungkan bagian Firman Tuhan ini?

Berdoalah: Ampuni kami Tuhan, yang seringkali salah dan melakukan dosa di hadapan-Mu. Firman-Mu telah mengingatkan kami. Biarlah kami berbalik kepada-Mu, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *