Hukuman Dan Pertobatan

Bacaan hari ini: Wahyu 9:20-21 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 7-8, 1 Korintus 10


“Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala … yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan.” (Wahyu 9:20)

 

Seperti yang sudah dibahas kemarin; dalam kedaulatan-Nya, Allah menghapuskan sepertiga dari umat manusia di bumi. Hal itu adalah bentuk penghukuman Allah atas umat manusia. Malaikat keenam diperintahkan melepaskan empat malaikat di Efrat, dan mereka bekerja dengan para pasukan mereka yang mengerikan untuk membinasakan sepertiga umat manusia dan mendatangkan kerusakan.

Membayangkan penghukuman yang sedemikian mengerikan tentu adalah hal yang teramat janggal bila manusia tidak meresponinya dengan pertobatan. Akan tetapi, itulah yang nyatanya terjadi. Alih-alih bertobat, Yohanes mencatat bahwa mereka yang selamat dari penghukuman justru tetap hidup dalam dosa mereka. Nyatanya, mereka tetap hidup dalam penyembahan berhala dan roh-roh jahat. Mereka juga tetap membunuh, melakukan sihir, percabulan, dan pencurian.

Ada dua hal yang bisa kita renungkan dari bagian ini. Pertama, tujuan Allah memberikan hukuman kepada manusia adalah untuk mendisiplin dan mempertobatkan manusia. Ini menunjukkan betapa murah hatinya Allah kepada manusia. Sayangnya, manusia kerap tidak merespon teguran itu dengan sikap yang tepat. Bukannya bertobat, manusia malah terus berkutat dalam dosa dan kejahatan. Allah memang menghendaki semua orang diselamatkan (1Tim. 2:4), tapi ketika manusia terus menolak firman, karya, dan teguran Allah, maka adalah hal yang wajar jika yang tersisa hanyalah penghukuman.

Kedua, setiap kita perlu waspada dengan penyembahan berhala. Secara definisi, setiap hal yang kita jadikan lebih utama dari Allah adalah sebuah berhala. Bila demikian, uang, kekayaan, kuasa, kesenangan, kesuksesan, seks, popularitas, bahkan keluarga juga bisa berpotensi menjadi berhala dalam hidup orang Kristen. Di sinilah kita perlu sangat berhati-hati dan bijak dalam menempatkan siapa atau apa yang menjadi prioritas kita hidup kita.

STUDI PRIBADI : Apakah yang Rasul Yohanes tuliskan terkait dengan mereka yang selamat dari penghukuman Allah? Apakah yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertobat ini yang menunjukkan bahwa mereka tidak bertobat?

Berdoalah : Tuhan Yesus, ampunilah kami yang seringkali berbuat dosa dan mengabaikan peringatan yang Tuhan berikan. Tolonglah kami untuk hidup taat kepada kehendak-Mu, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *