Perlunya Salib

“Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.” (Markus 8:31)



Pembahasan: Markus 8:31-32 | Bacaan setahun: Markus 8:31-33

Salib merupakan simbol dari kekristenan. Bagi yang memakai aksesori salib langsung diidentikkan sebagai orang Kristen. Yang menjumpai aksesori salib terpajang di rumah, toko, apotek atau restoran langsung mengasumsikan bahwa pemiliknya adalah orang Kristen. Begitu identiknya simbol salib dengan kekristenan, sehingga orang Kristen sendiri memajang salib sebagai pertanda dirinya adalah orang Kristen atau pengikut Kristus.

Namun persoalannya, apakah salib hanya dipahami demikian? Apa perlunya salib itu sendiri jika hanya sekadar aksesori, dan identik dengan kekristenan? Firman Tuhan menyatakan bahwa penderitaan Kristus bukan hanya kemungkinan, tapi suatu keharusan. Sehingga salib bukan sekadar aksesori kekristenan, tapi mau menunjukkan bagian dari rencana keselamatan Allah. Ketika Yesus mengungkapkan bahwa Dia akan ditolak oleh para pemimpin agama, itu menyoroti konflik antara cara dunia memandang kekuasaan dan kepemimpinan rohani Kristus. Salib mengajarkan bahwa melalui kematian,

Allah membawa hidup baru dan harapan kebangkitan bagi orang percaya. Keharusan Kristus untuk menderita di salib mengajarkan kita tentang pengorbanan-Nya, sehingga dengan penuh iman kita mengakui bahwa salib membawa pengampunan dan kehidupan kekal bagi orang yang percaya Kristus. Yang Petrus lakukan kepada Yesus menunjukkan ketidakpahaman manusia terhadap rencana Allah. Namun, Yesus menegaskan bahwa untuk mengikuti-Nya, seseorang harus memahami perlunya salib sebagai jalan keselamatan itu sendiri. Petrus maupun kita mungkin saja berusaha menghindari realitas salib, karena di dalamnya ada unsur penderitaan. Akan tetapi, berita kebangkitan-Nya pada hari ketiga memberikan harapan dan pencerahan dalam kegelapan salib. Kebangkitan-Nya adalah penegasan bahwa pada akhirnya salib membawa kepada hidup yang baru, kemenangan atas maut, dan harapan kekekalan.

Karena itu, Markus 8:31-32 mengajak kita untuk menghayati tentang makna mendalam salib Kristus dalam kehidupan pribadi kita. Salib bukan hanya sekadar simbol, melainkan jalan yang membawa kita kepada Allah dan memberikan arti sejati bagi hidup kita.

STUDI PRIBADI: Mengapa banyak orang tidak percaya kuasa salib Kristus? Bagaimanalah seharusnya orang Kristen memahami lebih dalam tentang perlunya salib Kristus?

Pokok Doa: Berdoalah bagi mereka yang sering menghina salib Kristus atau tidak menerima kematian Yesus Kristus di kayu salib; Tuhan membukakan mata hatinya untuk mau mengenal dan percaya kepada Kristus dan Injil-Nya.

×

Markus 8 : 31-32

Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia

31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.

32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.

×

Matius 16 : 16

16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

×

Matius 11 : 29b

29b karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

×

Yohanes 13:18

18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

×

Yohanes 15 : 16

16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *