Yesus Mengajar Tentang Mengasihi Musuh

Bacaan hari ini: Lukas 6:27-36 | Bacaan setahun: Zakharia 13-14


“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” (Lukas 6:27)

Salah satu perintah Tuhan yang tidak mudah untuk dilakukan adalah mengasihi musuh kita. Bisa mengampuni dan memaafkan orang yang membenci kita tanpa membalas dendam, adalah tindakan yang luar biasa. Akan tetapi Tuhan menuntut kita maju satu langkah, yaitu mengasihi musuh dan berbuat baik kepada orang yang membenci kita.

Lalu kita harus memberkati orang yang mengutuk kita dan berdoa untuk orang yang telah mencaci-maki kita.
Sesungguhnya, mengasihi musuh adalah jalan keluar dari sakit hati, dendam dan juga kebencian yang menjadi akar pahit dan penghalang pertumbuhan iman. Seringkali pengampunan menyisakan luka batin, hati kita menjadi dingin serta malas berurusan lagi dengan orang itu. Namun, sekarang kita diperintahkan Tuhan untuk mengasihi, berbuat baik, berdoa bahkan memintakan berkat bagi orang yang menyakiti dan merugikan kita. Perintah mengasihi musuh tidak mungkin sejalan dengan membenci dan mengutuknya, karena tidak berkenan kepada Tuhan.

Perintah selanjutnya adalah mengalah dengan penuh sukacita. Jika seseorang menampar pipi kita yang satu, berikan juga pipi yang lain. Jika seseorang mengambil jubah kita, biarkan dia juga mengambil baju kita. Ini pun adalah perintah yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin kita tidak melawan orang yang menyakiti dan mempermalukan kita. Kesalahan dan kejahatan tidak pernah akan bisa diselesaikan dengan membalas hal yang sama. Mengalah belum tentu kalah, ini bukan persoalan kalah-menang, tapi masalah kedewasaan dan penguasaan diri di dalam Tuhan. Mengalah bukan karena dipaksa, tetapi dengan penuh sukacita. Dengan demikian kita telah memutuskan roda kebencian dan balas dendam. Melaluinya, juga tidak akan tumbuh akar pahit dalam hidup kita, yang mengurangi sukacita dan damai sejahtera kita.

Inilah pelajaran penting anak Tuhan. Dengan kasih dan penguasaan diri serta kedewasaan di dalam Tuhan, kita mau mengalah dengan penuh sukacita dan tidak menuruti hawa nafsu yang menuntun kita ke dalam dosa.

STUDI PRIBADI: Mengapa perintah Tuhan dalam bacaan hari ini tidak mudah untuk kita lakukan? Apakah penghalangnya dan bagaimana mengatasinya?

Pokok Doa: Berdoa agar hari ini, anak Tuhan dimampukan untuk mengasihi musuh, mendoakan dan memberkati orang-orang yang membenci mereka supaya hidup kita berkenan kepada-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *