Mukjizat Di Israel : Elia Di Sungai Kerit

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 17:1-6 | Bacaan setahun: Ayub 29-31, Ibrani 4


“Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.” (1 Raja-Raja 17:6)

 

Ketika Kerajaan Israel tidak taat kepada Tuhan, maka Tuhan memerintahkan nabi Elia untuk menjumpai Raja Ahab dan berkata kepadanya: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan” (ay. 1). Maka terjadilah seperti yang difirmankan Tuhan, di wilayah Kerajaan Israel dan sekitarnya mulai terjadi kekeringan. Air menjadi komoditas yang sangat diperlukan dari biasanya.

Dampak kekeringan tidak hanya dirasakan orang Israel, tapi juga nabi Elia. Di tengah penghukuman Tuhan atas Kerajaan Israel, Tuhan memberi pemeliharaan-Nya kepada nabi Elia. Ia memerintahkan Elia untuk tinggal di tepi sungai Kerit. Firman Tuhan berkata: “Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana” (ay. 3-4).

Coba Anda perhatikan tempat Elia akan tinggal selama masa-masa kekeringan di kerajaan Israel! Anda pasti mengetahuinya: “Nabi Elia akan tinggal di tepi sungai Kerit, bukan?” Mengapa? Apakah tidak ada tempat lain yang jauh lebih baik daripada tinggal “tepi sungai Kerit”? Misalnya, di rumah seorang yang kaya raya, yang memiliki cadangan makanan dan minuman yang berlimpah? Mengapa harus sungai Kerit?

Tentu kita tidak tahu pasti apa yang menjadi rencana Tuhan bagi nabi Elia. Namun peristiwa di tepi sungai Kerit membuktikan bahwa Tuhan bukan hanya berkuasa atas hujan, tetapi juga seluruh makhluk hidup dalam dunia ini. Bahkan, Tuhan sanggup memakai burung gagak, yang egois dan pemakan bangkai, dapat memelihara kebutuhan Elia. Ajaib bukan? Melalui semua itu, Tuhan ingin mengajar kita, cara Tuhan memelihara orang-orang yang dikasihi-Nya melampaui pikiran kita. Pikiran dan jalan-Nya melebihi kita. Karena itu, marilah kita tetap berharap kepada-Nya dan tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan hidup kita!

STUDI PRIBADI: Mengapa Tuhan memerintahkan nabi Elia untuk tinggal di tepi sungai Kerit? Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari kisah nabi Elia ini?

Pokok Doa: Mari kita berdoa bagi jemaat Tuhan dan diri sendiri, agar kita sebagai umat Tuhan tidak meragukan pemeliharaan Tuhan yang ajaib, yang melampaui pikiran dan pengalaman hidup kita.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *