Kehancuran Babel Besar

Bacaan hari ini: Wahyu 17:8-18 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 21-22, Galatia 1


“Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala Raja.” (Wahyu 17:14)

 

Malaikat yang membawa Yohanes ke dalam penglihatan itu menjelaskan simbol-simbol yang Yohanes lihat. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa perempuan yang duduk di atas binatang itu adalah simbol kekejian, sedangkan ketujuh kepala binatang adalah tujuh raja yang sama-sama telah menganiaya atau akan menganiaya umat Tuhan. Binatang itu sendiri juga disebut sebagai raja kedelapan yang sedang menuju kebinasaannya, sebab Sang Anak Domba akan menghancurkan binatang itu. Sepuluh tanduknya merujuk kepada sepuluh raja lain yang menjadi sekutu binatang itu, yang bersama-sama akan melawan Anak Domba. Mereka hanya akan memiliki otoritas memerintah selama satu jam selama masa Kesengsaraan Besar (lih. 18:10).

Pada akhirnya, raja-raja yang memerintah di bawah pelacur itu akan berkhianat kepadanya dan membinasakannya. Perempuan itu menyangka dirinya berkuasa, tetapi ternyata binatang itu dan sekutunya akan mengusir pelacur itu dan menghancurkannya. Mereka akan merampas kekayaannya, menyingkap kerusakannya, memakannya dan membakarnya. Demikianlah Babel, kota besar akan jatuh dengan dahsyat dan tidak akan ditemukan lagi. Maka para raja di bumi yang bercabulan dengannya, dan semua orang yang dibuat kaya olehnya akan menangis dan meratap. Sementara di surga akan terdengar lagu indah penuh sukacita dan ucapan syukur yang datang dari mereka yang menang bersama Anak Domba.

Banyak orang yang pada akhirnya terbuai oleh permainan cantik si Iblis, yang menggoda dengan harta, kekuasaan dan hal lain yang dikejar oleh manusia. Karena itu, tiap anak Tuhan harus waspada dan berpegang kepada kebenaran Kristus, sebab tidak ada kuasa yang mampu mengalahkan-Nya. Janganlah biarkan diri Anda terkecoh oleh godaan kekayaan, kesenangan, kuasa, dan popularitas yang bisa membawa Anda kepada kebinasaan. Sebab walaupun kejahatan sering tampak jaya, namun pada akhirnya kejahatan selalu berujung kepada kebinasaan.

STUDI PRIBADI: Pernahkah kita jatuh ke dalam jerat Iblis? Apa yang bisa kita lakukan untuk menang melawannya?

Pokok Doa: Berdoa supaya Tuhan menguatkan dan menolong setiap orang percaya untuk menang melawan godaan yang ditawarkan si Iblis. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *