Panggilan Dan Pengutusan

Bacaan hari ini: Yesaya 6 | Bacaan setahun: Ulangan 29-30, Yohanes 15

“Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: ‘Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?’ Maka sahutku: ‘Ini aku, utuslah aku!’” (Yesaya 6:8)

 

Pasal ini merupakan pasal yang menceritakan tentang Tuhan yang Maha kudus dan Maha mulia, memanggil Yesaya dan mengutusnya menjadi NABI.

Penglihatan yang sangat luar biasa, yang bersifat simbolik ini, sebab manusia tidak dapat melihat Allah, dan ia tetap hidup (Keluaran 33:2-23), memberikan kesadaran akan kenajisan dirinya dan bangsanya. Ini berarti Tuhan Allah berkenan mengampuni kesalahan Yesaya dan menyucikan kenajisannya serta keberanian untuk memberitakan Firman Tuhan.

Respons Yesaya ini menyatakan kemuliaan dan kekudusan Tuhan Allah dinyatakan kepada umat-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa kemuliaan Tuhan itu merupakan KUASA yang DINAMIS, bukannya pasif, dan dengan kesadaran penuh, dengan rasa syukur dan dengan tanggung jawab yang penuh (bdk. Yesaya 6:8), yang tertulis, “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: ‘Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?’ Maka sahutku: ‘Ini aku, utuslah aku!’”

Bagaimanakah dengan respons kita, setiap orang percaya yang telah menerima keselamatan yang dari Tuhan Allah, melalui Yesus Kristus yang telah menebus dan menyelamatkan, membenarkan serta menguduskan kita? Apakah kita dengan kesadaran penuh dan rasa syukur juga menerima panggilan Tuhan sebagai seorang SAKSI Kristus? Tuhan menantikan respons itu dari kita dengan kemantapan dan kerelaan sebagai pribadi dengan kemampuan yang ada pada diri kita, siap dalam mengemban tugas sebagai Utusan Ilahi.

Tugas panggilan yang Tuhan berikan ini tidak dalam bentuk perintah mutlak, melainkan merupakan suatu bentuk tawaran dan dalam bentuk retoris kepada Yesaya dan juga kepada setiap orang percaya yang telah diselamatkan.

Marilah kita dengan rasa syukur meresponi panggilan dan pengutusan setiap orang percaya dengan penuh kesadaran dan kerelaan mengemban tugas Ilahi ini.

STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimana respons Yesaya mendengar pertanyaan TUHAN kepadanya (bnk. ayat. 8) ?
(2) Pelajaran rohani apakah yang dapat kita terapkan dari bagian ini ?

Berdoalah : Ya Tuhan, hanya kepada-Mu-lah, hamba mau taat meresponi panggilan-Mu. Kiranya Roh Kudus memampukan hamba-Mu ini melakukan seluruh perintah-Mu, dengan setia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *