Hidup Yang Terintegrasi

β€œDan sekarang aku minta kepadamu, Ibu–bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya–supaya kita saling mengasihi. Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.” (2 Yohanes 5-6)



Pembahasan: 2 Yohanes 5-6 | Ayat Bacaan: 2 Yohanes 1-13

Berdasarkan pengamatan saya, di dalam jemaat ada dua ekstrim keadaan jemaat. Yang satu adalah kelompok dengan penekanan berbagi kasih kepada sesama jemaat. Ada pula di ekstrim lainnya, yang menekankan dengan ketat doktrin Kristen agar tidak terpengaruh akan ajaran-ajaran keliru. Tanpa harus bersikap dualisme, saya rasa kita perlu mengombinasikan kedua hal ini ke dalam gereja.

Inilah yang sedang dibahas dalam surat Yohanes yang kedua. Dalam penulisannya, Yohanes memosisikan diri sebagai dan memberikan surat kepada ibu serta anak-anaknya. Penyebutan ibu di sini dimaksud kepada gereja, sedangkan anak merujuk kepada jemaat. Mereka diminta untuk kembali kepada perintah semula, yakni saling mengasihi. Bagaimanakah caranya? Jika merujuk kepada apa yang Yohanes pernah tuliskan, dapat ditempuh lewat saling mengekspresikan cinta kasih kepada masing-masing jemaat (Yoh. 13:34; 15:12, 17). Selain itu, permasalahan yang kentara dalam kitab ini adalah munculnya para guru palsu yang berusaha menyesatkan jemaat. Para penyesat ini adalah orang yang menganggap bahwa tidak mungkin Allah mewujud dalam tubuh manusia yang fana. Karena itu, pemahaman ini segera ditolak oleh Yohanes sebagai pemimpin. Jemaat diminta untuk setia dan tekun dalam pengajaran yang sehat, serta menolak dengan keras apabila tidak sejalan dengan doktrin yang selama ini telah mereka pegang (ay. 10). Para rasul telah menjadi pemegang estafet dari apa yang Kristus sampaikan kepada mereka, maka dari itu mereka tidak boleh meninggalkan ajaran ini.

Apa yang menjadi pembahasan surat Yohanes ini masih relevan dan perlu untuk diaplikasikan di dalam jemaat gereja kita saat ini. Waspadalah dengan ajaran yang keliru, kita harus saling mengingatkan satu dengan lainnya. Selain itu, kita harus dapat kembali kepada ajaran kasih yang Yesus teladankan kepada sesama. Jangan hanya berteori namun tidak mengaplikasikan kasih itu, karena Yesus bukan hanya berteori namun juga menyatakan kasih-Nya secara nyata di atas Kalvari bagi setiap kita.

STUDI PRIBADI: Renungkanlah, siapa orang di sekeliling kita yang memerlukan kasih dan perhatian kita? Lakukan kebaikan sebagai bentuk kasih kita kepada mereka.

Berdoalah: Ya Allah, Engkaulah sumber cinta dan hikmat bagi kami. Biarlah hidup kami bisa terintegrasi dengan baik dalam menyatakan kebenaran dan memberikan kasih bagi sesama. Amen.

×

Yohanes 13 : 34

34Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

×

Yohanes 15 : 12

12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

×

Yohanes 15 : 17

17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang terhadap yang lain."

×

2 Yohanes 1 : 10

10 Jikalau seseorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

×

2 Yohanes 1 : 10

10 Jikalau seseorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *