Bacaan hari ini: Yesaya 28 | Bacaan setahun: Rut 1-2, Kisah Para Rasul 15
“Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji…” (Yesaya 28:16a)
Yesaya 28
PASAL 28–35
YERUSALEM TERSESAK DAN TERLEPAS
Nubuat terhadap Samaria
Rut 1
Rut dan Naomi
Rut 2
Rut bertemu dengan Boas
Kisah Para Rasul 15
Sidang di Yerusalem
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan. Mereka lahir karena perjanjian Tuhan kepada Abraham, yang diwariskan kepada bangsa Israel. Namun kehidupan mereka sebagai satu bangsa harus berakhir dengan tragis, karena mereka berpaling dari Tuhan. Mereka membangun dasar kehidupan di atas dasar yang rapuh dan tidak kuat. Mereka membangun dasar kehidupannya dengan memercayai pandangan diri sendiri. Mereka lebih yakin kepada bangsa lain daripada kepada Allah.
Mereka membangun dasar kehidupannya dengan memelihara kenyamanan hidup mereka, daripada mentaati perintah Tuhan. “Asal kami tetap dapat menikmati susu dan madu, kami sudah senang,” kira-kira demikian kata hati mereka. Mereka mencari perlindungan yang palsu pada bangsa-bangsa lain. Bahkan ayat 15 berkata mereka mengikat perjanjian dengan maut, mereka mengikat perjanjian dengan bangsa lain, yang mana seharusnya mereka memelihara ikatan perjanjian hanya dengan Allah.
Atas semua penyelewengan rohani yang dilakukan bangsa Israel, Allah menegur mereka dengan keras, “Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji.” Perkataan ini sekaligus menjadi nubuat dari Tuhan bahwa akan datang seorang Mesias, yang diurapi Allah, yang akan menyelamatkan umat-Nya dari upah dosa. Di dalam Dia, dasar yang paling kuat dan teguh, Allah memberikan kepada umat-Nya. Barangsiapa yang mau percaya dan tinggal di dalam Dia, serta membangun kehidupan di atas Kristus, Sang Mesias, merekalah yang akan memiliki kehidupan yang kokoh dan teguh. Kehidupan yang akan tetap berdiri tegak, sekalipun diterpa berbagai macam badai kehidupan. Tapi sebaliknya, kehidupan yang dibangun atas dasar harta, kekayaan, reputasi, keberhasilan hidup, semuanya itu adalah kehidupan yang rapuh. Karena semuanya itu dapat hilang lenyap dalam sekejap waktu. Bangunlah kehidupan di atas dasar yang teguh, di atas iman kepada Kristus dan di atas Firman-Nya yang hidup, niscaya kehidupan Saudara akan dapat bertahan dalam menghadapi apapun yang ada di hadapan Saudara.
STUDI PRIBADI :
(1) Atas dasar apa Saudara membangun kehidupan Saudara?
(2) Apakah di atas harta, kekayaan, reputasi dan kesuksesan dalam hidup Saudara?
Pokok Doa : Berdoa bagi jemaat Tuhan agar membangun hidup atas relasi pribadi yang intim dengan-Nya. Mintalah agar harta, kekayaan, reputasi, dan kesuksesan menjadi sarana untuk mengenal Tuhan dan memuliakan Dia.