Memulihkan Yang Tidak Setia

“Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.” (Hosea 2:18-19)



Bacaan hari ini: Hosea 2:1-22 | Bacaan setahun: Hosea 2-3

Sebuah buku buah karya Max Lucado berjudul “Just Like Jesus,” yang menyatakan bahwa Tuhan mengasihi kita apa adanya namun Ia tidak membiarkan kita seadanya. Tuhan mau mengubah hati kita sehingga kita memiliki kehidupan sesuai dengan kehendak-Nya, yaitu serupa Kristus.

Kita membaca, kehidupan umat Israel menjadi sebuah penggambaran kehidupan orang percaya yang telah menerima kasih karunia Tuhan. Israel digambarkan sebagai seorang ibu yang melahirkan keturunan (1-4). Dia dianggap bersundal karena melakukan penyembahan kepada Baal, yang disangkanya telah memberi segala milik kepunyaan mereka. Namun Tuhan menghalangi jalannya, sehingga ia tidak bisa menemukan Baal. Dan waktu itulah, Israel ingat Tuhan dan ingin kembali kepada Tuhan, namun dengan motivasi untuk mendapat kenyamanan seperti yang pernah mereka terima dahulu. Israel tetap belum sadar bahwa dari Tuhanlah datangnya semua berkat mereka. Maka Tuhan mengambil semua gandum, anggur, kain bulu domba, kain lenan. Dan Tuhan menghentikan segala perayaan-perayaan mereka, sehingga dipermalukan. Tuhan menghukum akibat penyembahan yang dilakukan Israel kepada Baal (12). Sampai akhirnya ia sadar bahwa setiap hal yang dimilikinya yang dipergunakannya untuk menyembah Baal, bukanlah berasal dari Baal, melainkan dari Tuhan. Sehingga Israel harus kembali kepada Tuhan, dan Tuhan menyatakan bahwa keturunan Israel
adalah umat Allah (Lo Ami) dan anak yang dikasihi (Lo Ruhama) (22).

Inilah gambaran mengenai anugerah atau kasih karunia Tuhan bagi umat-Nya. Kita bisa menjadi pribadi yang tidak setia kepada-Nya, namun karena anugerah-Nya, maka Ia akan menarik kita kembali kepada-Nya. Ia terkadang harus mengambil sesuatu yang berharga untuk mengarahkan pandangan kita ke arah yang benar, yaitu kepada-Nya. Karena kasih-Nya, Tuhan menghukum ketidaksetiaan umat-Nya namun Ia tidak meninggalkan mereka. Hukuman itu dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk kembali kepada Tuhan dan setia kepada-Nya. Sehingga kehidupan kita diselaraskan dengan kehendak Allah.

STUDI PRIBADI: Bagaimana karakter Tuhan dalam Hosea 2? Sadarkah kita bahwa Tuhan sedang bekerja untuk membawa kita semakin serupa dengan Kristus?

Pokok Doa: Berdoa bagi setiap umat Tuhan untuk semakin mengenal Allah yang telah memberikan anugerah keselamatan baginya. Berdoalah supaya mereka juga semakin setia dan selalu hidup seperti yang dikehendaki-Nya.

×

Hosea 2 : 1-4

2 (2-1) "Adukanlah ibumu, adukanlah, sebab dia bukan isteri-Ku, dan Aku ini bukan suaminya; biarlah dijauhkannya sundalnya dari mukanya, dan zinahnya dari antara buah dadanya,

3 (2-2) supaya jangan Aku menanggalkan pakaiannya sampai dia telanjang, dan membiarkan dia seperti pada hari dia dilahirkan, membuat dia seperti padang gurun, dan membuat dia seperti tanah kering, lalu membiarkan dia mati kehausan.

4 (2-3) Tentang anak-anaknya, Aku tidak menyayangi mereka, sebab mereka adalah anak-anak sundal.

5 (2-4) Sebab ibu mereka telah menjadi sundal; dia yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku.

×

Hosea 2 : 12

13 (2-12) Dan Aku akan menghukum dia karena hari-hari ketika dia membakar korban untuk para Baal, berhias dengan anting-antingnya dan kalungnya, dan mengikuti para kekasihnya dan melupakan Aku," demikianlah firman TUHAN.

×

Hosea 2 : 22

23 (2-22) Aku akan menaburkan dia bagi-Ku di bumi, dan akan menyayangi Lo-Ruhama, dan Aku berkata kepada Lo-Ami: Umat-Ku engkau! dan ia akan berkata: Allahku!"

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *