Bangunan Bagi Imam

“Kalau para imam masuk ke tempat kudus, mereka tidak akan keluar ke pelataran luar, sebelum mereka menanggalkan pakaian mereka di sana, yang dipakainya waktu menyelenggarakan kebaktian, sebab pakaian- pakaian itu adalah kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain, barulah mereka boleh datang ke tempat umat Tuhan.” (Yeh. 42:14)



Bacaan hari ini: Yehezkiel 42:1-14 | Bacaan setahun: Yehezkiel 41-42

Ketika waktunya tiba, seorang yang hendak berdoa kepada Tuhan dalam kepercayaannya yang berbeda tidak langsung masuk ke rumah ibadah, melainkan harus melepas alas kakinya, membawa seperangkat alat tertentu, bahkan mencuci tangan-kakinya serta wajahnya. Setelah semua itu, barulah ia masuk ke dalam tempat ibadahnya dan menaikkan doanya. Orang lain yang penasaran bertanya kepada orang itu, mengapa ia harus melakukan semua itu sebelum berdoa, masuk ke rumah ibadah. Ia menjelaskan, ia harus melakukan semua itu karena tanah tempat ibadah itu berdiri adalah kudus dan orang yang berdoa di tanah itu harus kudus sebelum doa dinaikkan. Doa yang dinaikkan dengan kudus dan menjaga kekudusan itu akan diterima Tuhan.

Imam yang menjadi perantara antara manusia dengan Tuhan harus datang kepada-Nya dengan kekudusan. Allah yang tidak berdosa tidak bisa berelasi dan menerima persembahan manusia berdosa. Manusia berdosa terlebih dulu harus menguduskan dirinya (yang diwakili oleh imam) untuk boleh datang dan berelasi dengan-Nya. Itulah sebabnya Tuhan memberikan penglihatan begitu rupa mengenai bangunan bagi para imam (ay. 1-12). Bangunan ini didesain begitu rupa untuk membedakan imam yang telah menguduskan diri dengan rakyat Israel yang belum menguduskan diri. Setelah menguduskan diri, mereka juga tidak dapat seenaknya keluar masuk bangunan tersebut. Mereka harus menanggalkan pakaiannya, berganti pakaian sebelum kembali untuk keluar bangunan (ay. 14). Ada sebuah perbedaan antara manusia yang berdosa dengan Tuhan yang sempurna dan kudus. Manusia yang mendekati-Nya harus menguduskan diri terlebih dahulu.

Dalam Perjanjian Baru, Allah melalui Yesus Kristus telah menguduskan kita melalui karya penebusan di atas kayu salib itu sehingga kita dapat datang kepada-Nya kapanpun dan dimanapun. Namun bukan berarti kita dapat datang kepada-Nya dengan sembarangan dan serampangan, tetapi harus kita ingat betapa kotor diri kita dan meminta pengampunan-Nya hari demi hari, meminta- Nya untuk senantiasa menyucikan hati kita hingga kita dapat datang kepada-Nya. Kekudusan kita hari ini bukan kekudusan yang nampak secara fisik, tetapi secara rohani yaitu datang kepada-Nya dengan hati yang hancur, menangisi dan berdukacita akan dosa-dosa kita, dan meminta pengampunan-Nya.

STUDI PRIBADI: Seperti apa bangunan Bait Allah seperti penglihatan Yehezkiel? Di mana tempat maha kudus, kudus, dan pelataran-Nya?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan dapat sungguh-sungguh memperhatikan kekudusan hidup mereka.

×

Yehezkiel 42 : 1-12

Bilik-bilik untuk imam-imam

1 Lalu diiringnya aku ke pelataran luar bagian utara dan dibawanya aku ke bilik-bilik sebelah utara yang berhadapan dengan lapangan tertutup dan berhadapan dengan bangunan yang di ujung barat.

2 Panjang bangunan bilik-bilik itu di sebelah utara ialah seratus hasta dan lebarnya lima puluh hasta.

3 Berhadapan dengan yang dua puluh hasta dari pelataran dalam dan berhadapan dengan lantai batu yang terdapat di pelataran luar ada serambi yang berhadap-hadapan dan yang bertingkat tiga.

4 Di depan bilik-bilik itu ada gang menuju ke dalam yang lebarnya sepuluh hasta dan panjangnya seratus hasta dan pintu-pintu masuknya adalah di sebelah utara.

5 Bilik-bilik di tingkat atas adalah lebih kecil dari bilik-bilik di tingkat bawah dan tingkat menengah dari bangunan itu oleh karena serambi-serambi itu memakan lebih banyak tempat dari bilik-bilik itu.

6 Sebab bilik-bilik itu bertingkat tiga dan tidak mempunyai tiang-tiang seperti yang ada di pelataran luar. Itulah sebabnya bilik-bilik atas lebih kecil dari bilik-bilik bawah atau tengah.

7 Di luar ada tembok yang sejajar dengan barisan bilik-bilik, berdekatan dengan pelataran luar dan terdapat di hadapan bilik-bilik; panjangnya lima puluh hasta.

8 Sebab barisan bilik yang berbatasan dengan pelataran luar panjangnya adalah lima puluh hasta, tetapi barisan bilik yang berbatasan dengan Bait Suci panjangnya seratus hasta.

9 Di bagian bawah bilik-bilik ini terdapat pintu masuk dari jurusan timur, kalau orang dari pelataran luar ingin masuk ke dalamnya,

10 dan pintu itu terdapat pada pangkal tembok luar. Di sebelah selatan di hadapan lapangan tertutup itu dan di hadapan bangunan yang di ujung barat ada juga bilik-bilik

11 dan di depannya ada gang. Bilik-bilik ini serupa dengan bilik-bilik yang di sebelah utara, panjangnya dan lebarnya, pintu-pintu keluar dan rancangannya. Seperti pintu-pintu masuk di sebelah utara

12 begitulah pintu-pintu masuk bilik-bilik yang di sebelah selatan. Ada juga pintu pada pangkal jalan yang melintang di sisi tembok, yaitu pintu dari jurusan timur, kalau orang ingin masuk ke dalam bilik-bilik.

×

Yehezkiel 42 : 14

14 Kalau para imam masuk ke tempat kudus, mereka tidak akan keluar ke pelataran luar, sebelum mereka menanggalkan pakaian mereka di sana, yang dipakainya waktu menyelenggarakan kebaktian, sebab pakaian-pakaian itu adalah kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain, barulah mereka boleh datang ke tempat umat TUHAN."

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *