“Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.” (Mazmur 130:7-8)
Bacaan hari ini: Mazmur 130:1-8 | Bacaan setahun: Mazmur 129-130
Mazmur 129
Terluput dari kesesakan
1 Nyanyian ziarah. Mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku–biarlah Israel berkata demikian–
2 mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku, tetapi mereka tidak dapat mengalahkan aku.
3 Di atas punggungku pembajak membajak, membuat panjang alur bajak mereka.
4 TUHAN itu adil, Ia memotong tali-tali orang fasik.
5 Semua orang yang membenci Sion akan mendapat malu dan akan mundur.
6 Mereka seperti rumput di atas sotoh, yang menjadi layu, sebelum dicabut,
7 yang tidak digenggam tangan penyabit, atau dirangkum orang yang mengikat berkas,
8 sehingga orang-orang yang lewat tidak berkata: “Berkat TUHAN atas kamu! Kami memberkati kamu dalam nama TUHAN!”
Mazmur 130 : 1-8
Seruan dari dalam kesusahan
1 Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!
2 Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
4 Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
5 Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
6 Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
7 Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
8 Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
Beberapa teolog Perjanjian Lama menyebutkan bahwa Mazmur 130 ini tergolong dalam mazmur penyesalan (pengakuan dosa). Di sini pemazmur melihat dosanya sebagai penyebab dari sakit yang dia derita, sehingga ia meratapinya. Meskipun demikian, di dalam doa-doanya ada sikap penyerahan hidup secara total kepada Allah yang beranugerah dan seruan akan kemurahan-Nya. Pemazmur sadar bahwa dosa-dosa pribadi yang diperbuatnya tidaklah berkenan di hadapan Allah. Namun pemazmur yakin akan pengampunan dari Allah ketika dia datang mengakui dan bertobat dari dosa-dosanya. Dia percaya hanya Allah yang berkuasa memulihkan keadaan dan kehidupannya.
Ada dua hal yang diimani oleh pemazmur dalam hal ini. Pertama, di dalam Allah ada kasih setia. Kasih setia yang dimaksud menggunakan kata “hesed”, yang artinya bahwa hanya Tuhan yang memiliki kasih setia, belas kasihan atas umat-Nya, dan melakukan segala yang terbaik dalam hidup manusia. Kasih setia Allah selalu erat hubungannya dengan anugerah, seperti Allah membungkuk untuk memeluk kita yang tidak layak. Kasih-Nya adalah keputusan-Nya yang bebas, bukan terpaksa, untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Melalui Tuhan Yesus, kita diselamatkan dan campur tangan Roh Kudus memperbaharui serta menguduskan kita. Oleh karena itu, kasih setia Allah ini sungguh-sungguh merupakan mukjizat bagi orang percaya. Kedua, di dalam Allah ada penebusan. Anugerah dan kasih setia Allah dibuktikan dengan penebusan atau pembebasan yang Allah lakukan sendiri kepada umat Israel dan kepada umat manusia. Allah tidak pernah menjanjikan sesuatu hal yang buruk kepada umat-Nya ataupun bermacam-macam penyakit untuk membinasakan umat-Nya. Sebaliknya, Allah selalu berjanji akan memberikan pertolongan dan memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang percaya. Anugerah Allah limpah bagi setiap kita yang mau percaya, berharap dan mengandalkan Tuhan, Juruselamat dan Penolong kita yang sejati.
STUDI PRIBADI: Tergolong ke dalam mazmur apakah Mazmur 130, coba jelaskan kembali! Di manakah kita menemukan anugerah yang besar itu? Mengapa anugerah yang limpah itu hanya ada di dalam Allah?
Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan agar diberikan kekuatan untuk tetap berharap dan setia mengiring Tuhan Yesus sampai akhir hidupnya.