“Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!” (Mazmur 82:3)
Bacaan hari ini: Mazmur 82:1-17 | Bacaan setahun: Mazmur 82-83
Mazmur 82 : 1-17
Allah dalam sidang ilahi
1 Mazmur Asaf. Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi:
2 “Berapa lama lagi kamu menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik? Sela
3 Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!
4 Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!”
5 Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, dalam kegelapan mereka berjalan; goyanglah segala dasar bumi.
6 Aku sendiri telah berfirman: “Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. —
7 Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas.”
8 Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab Engkaulah yang memiliki segala bangsa.
Mazmur 83
Doa mohon pertolongan melawan musuh
1 Mazmur Asaf: suatu nyanyian. (83-2) Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah!
2 (83-3) Sebab sesungguhnya musuh-musuh-Mu ribut, orang-orang yang membenci Engkau meninggikan kepala.
3 (83-4) Mereka mengadakan permufakatan licik melawan umat-Mu, dan mereka berunding untuk melawan orang-orang yang Kaulindungi.
4 (83-5) Kata mereka: “Marilah kita lenyapkan mereka sebagai bangsa, sehingga nama Israel tidak diingat lagi!”
5 (83-6) Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati, mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau:
6 (83-7) Penghuni kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar,
7 (83-8) Gebal dan Amon dan Amalek, Filistea beserta penduduk Tirus,
8 (83-9) juga Asyur telah bergabung dengan mereka, menjadi kaki tangan bani Lot. Sela
9 (83-10) Perlakukanlah mereka seperti Midian, seperti Sisera, seperti Yabin dekat sungai Kison,
10 (83-11) yang sudah dipunahkan di En-Dor, menjadi pupuk bagi tanah.
11 (83-12) Buatlah para pemuka mereka seperti Oreb dan Zeeb, seperti Zebah dan Salmuna semua pemimpin mereka,
12 (83-13) yang berkata: “Marilah kita menduduki tempat-tempat kediaman Allah!”
13 (83-14) Ya Allahku, buatlah mereka seperti dedak yang beterbangan, seperti jerami yang ditiup angin!
14 (83-15) Seperti api yang membakar hutan, dan seperti nyala api yang menghanguskan gunung-gunung,
15 (83-16) kejarlah mereka dengan badai-Mu, dan kejutkanlah mereka dengan puting beliung-Mu;
16 (83-17) penuhilah muka mereka dengan kehinaan, supaya mereka mencari nama-Mu, ya TUHAN!
17 (83-18) Biarlah mereka mendapat malu dan terkejut selama-lamanya; biarlah mereka tersipu-sipu dan binasa,
18 (83-19) supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.
Main hakim sendiri adalah istilah yang umum kita dengar. Menurut KBBI, main hakim sendiri artinya adalah perbuatan menghakimi orang lain tanpa memedulikan hukum yang ada, umumnya dilakukan dengan pemukulan, penyiksaan, pembakaran, dan sebagainya. Sekalipun tidak melakukan tindakan seekstrim itu, kita seringkali juga melakukan penghakiman kepada sesama kita manusia, misalnya kita mencibir orang yang miskin karena kebodohan atau kemalasan mereka. Padahal Tuhan memanggil kita untuk hidup sebagai orang beriman agar membawa perubahan baik dan menjadi berkat bagi orang lain; bukannya menghakimi bahkan menghina orang lain.
Asaf dalam Mazmur 82 hari ini mengingatkan bahwa penghakiman itu adalah hak Allah. Ia adalah penguasa yang sejati (ay. 1) dan semua bangsa serta bumi tunduk di hadapan-Nya (ay. 8). Ia memanggil kita untuk memberi keadilan kepada orang yang lemah dan anak yatim (ay. 3). Kita juga dipanggil untuk menolong orang yang lemah dan miskin dari penindasan orang fasik (ay. 4). Kita tidak boleh berbagian dalam kelaliman dan penindasan kepada orang-orang yang kesusahan. Kita dipanggil untuk membangun, bukan menjatuhkan orang lain. Asaf di dalam mazmur ini memanggil Allah, Sang Hakim yang sejati, untuk menghakimi orang-orang yang fasik dan main hakim sendiri.
Di dalam kehidupan kita, bagaimanakah cara kita memperlakukan sesama kita? Kepada karyawan dan rekan sekerja kita, adakah kita telah menghargai dan membangun mereka? Ataukah kita menjatuhkan dan mencibir mereka? Mari kita menjadi anak-anak Tuhan yang tidak main hakim sendiri, tetapi justru mau peduli dan mengasihi sesama kita. Jangan menjatuhkan orang lain, tapi kita perlu mendukung dan menolong mereka. Di sekitar kita ada banyak orang miskin, anak yatim dan mereka yang tertindas, yang kita dipanggil untuk peduli dan menolong mereka. Kita dipanggil untuk mengasihi sebagaimana kita telah dikasihi oleh Tuhan di dalam penebusan Yesus Kristus.
STUDI PRIBADI: Kapan terakhir kita memedulikan sesama kita? Di bulan ini, maukah kita menjadikan momen ini untuk peduli kepada orang miskin dan anak yatim?
Pokok Doa: Doakan orang Kristen agar peduli dan mengasihi orang-orang miskin yang menderita di sekitarnya, dan dimampukan menjadi berkat bagi yang membutuhkan.