“Tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.” (Mazmur 75:8)
Bacaan hari ini: Mazmur 75:1-11 | Bacaan setahun: Mazmur 74-75
Mazmur 74
Nyanyian ratapan karena Bait Suci yang rusak
1 Nyanyian pengajaran Asaf. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu?
2 Ingatlah akan umat-Mu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
3 Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus; segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus.
4 Lawan-lawan-Mu mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda.
5 Kelihatannya seperti orang mengayunkan tinggi-tinggi sebuah kapak kepada kayu-kayuan yang lebat,
6 dan sekarang ukir-ukirannya seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung;
7 mereka menyulut tempat kudus-Mu dengan api, mereka menajiskan tempat kediaman nama-Mu sampai pada tanah;
8 mereka berkata dalam hatinya: “Baiklah kita menindas mereka semuanya!” Mereka membakar segala tempat pertemuan Allah di negeri.
9 Tanda-tanda kami tidak kami lihat, tidak ada lagi nabi, dan tidak ada di antara kami yang mengetahui berapa lama lagi.
10 Berapa lama lagi, ya Allah, lawan itu mencela, dan musuh menista nama-Mu terus-menerus?
11 Mengapa Engkau menarik kembali tangan-Mu, menaruh tangan kanan-Mu di dada?
12 Namun Engkau, ya Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala, yang melakukan penyelamatan di atas bumi.
13 Engkaulah yang membelah laut dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan kepala ular-ular naga di atas muka air.
14 Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan, yang memberikannya menjadi makanan penghuni-penghuni padang belantara.
15 Engkaulah yang membelah mata air dan sungai; Engkaulah yang mengeringkan sungai-sungai yang selalu mengalir.
16 Punya-Mulah siang, punya-Mulah juga malam. Engkaulah yang menaruh benda penerang dan matahari.
17 Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi, musim kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat-Nya.
18 Ingatlah ini: musuh mencela, ya TUHAN, dan bangsa yang bebal itu menista nama-Mu.
19 Janganlah berikan nyawa merpati-Mu kepada binatang liar! Janganlah lupakan terus-menerus nyawa orang-orang-Mu yang tertindas!
20 Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh sarang-sarang kekerasan.
21 Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.
22 Bangunlah, ya Allah, lakukanlah perjuangan-Mu! Ingatlah akan cela kepada-Mu dari pihak orang bebal sepanjang hari.
23 Janganlah lupa suara lawan-Mu, deru orang-orang yang bangkit melawan Engkau, yang terus-menerus makin keras.
Mazmur 75 : 1-11
Allah, Hakim yang adil
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Mazmur Asaf. Nyanyian. (75-2) Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kami bersyukur, dan orang-orang yang menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
2 (75-3) “Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran.
3 (75-4) Bumi hancur dan semua penduduknya; tetapi Akulah yang mengokohkan tiang-tiangnya.” Sela
4 (75-5) Aku berkata kepada pembual-pembual: “Jangan membual.” Dan kepada orang-orang fasik: “Jangan meninggikan tanduk!
5 (75-6) Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi, jangan berbicara dengan bertegang leher!”
6 (75-7) Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,
7 (75-8) tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.
8 (75-9) Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN, berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi.
9 (75-10) Tetapi aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya, aku hendak bermazmur bagi Allah Yakub.
10 (75-11) Segala tanduk orang-orang fasik akan dihancurkan-Nya, tetapi tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan.
Suatu hari, seorang ibu yang setia melayani Tuhan mengeluh tentang betapa Tuhan begitu tidak adil dalam hidupnya. Dia melihat sekeliling dan mendapatkan orang jahat berkuasa dan orang fasik hidup dalam kekayaan. Melihat kondisi itu, dia mempertanyakan mengapa orang yang mengasihi Tuhan seperti dirinya hidup dalam penderitaan dan kesusahan.
Mungkin, hal serupa terjadi dalam kehidupan orang Kristen, bahkan diri kita, meragukan keadilan Allah karena melihat orang fasik berkuasa. Mazmur 75 ini membawa kita ke dalam sebuah perenungan, bahwa Tuhan berada di atas segala kekuasaan dan peradaban manusia, sehingga si pemazmur mengajak umat untuk tidak takut, tetapi memercayai Tuhan sebab Dia berkuasa dan akan membela umat-Nya. Dia akan memberikan penghukuman sesuai dengan kebenaran-Nya. Tuhan sendiri yang akan menghancurkan tanduk orang fasik, dan akan mengangkat tanduk orang benar. Cawan murka Tuhan akan ditelan oleh orang-orang fasik yang meninggikan dirinya terhadap Tuhan.
Tuhan adalah Hakim yang adil. Bagi mereka yang mengasihi dan setia kepada-Nya akan ditinggikan; dan orang fasik akan dihancurkan-Nya. Keyakinan seperti itu akan memberikan kita ketenangan, sekaligus menjadi pengingat bahwa apapun yang kita lakukan takkan luput dari penghakiman Sang Hakim yang adil. Oleh karena itu, tinggallah dalam jalan kebenaran dan tetaplah setia meski hidup dalam dunia yang penuh ketidakadilan. Kita mungkin pernah mengalami ketidakadilan dalam hidup, namun percayalah kepada Tuhan dan berharap kepada-Nya, maka Dia akan memperlihatkan keadilan-Nya. Kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah tidur, lalai ataupun sibuk sehingga tidak mempedulikan kita. Tuhan meninggikan dan merendahkan menurut hukum-Nya yang benar dan adil. Apapun pergumulan kita saat ini, tetaplah setia kepada Tuhan. Di tengah segala kesusahan dan kesulitan sekalipun, tetap andalkan Dia dan berpegang kepada-Nya. Ia adalah Allah yang akan menyatakan keadilan-Nya pada waktu-Nya; waktu-Nya adalah yang terbaik bagi kita.
STUDI PRIBADI: Ketika mengalami ketidakadilan, apakah yang harus kita lakukan sebagai orang yang percaya Tuhan?
Pokok Doa: Berdoa supaya kita boleh percaya bahwa Tuhan Hakim yang adil yang akan membela perkara kita dan supaya kita bisa hidup benar dan setia kepada-Nya.