Memandang Ke Belakang ?

“Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku, ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap.” (Ayub 29:2-3)



Bacaan hari ini: Ayub 29:1-25 | Bacaan tahunan: Ayub 28-29

Dalam kesengsaraannya, Ayub kembali merenungkan, mengagumi, dan menikmati kenangan masa lalu yang penuh berkat yang luar biasa dari Tuhan. Betapa indah hidup Ayub; kehidupan yang penuh kebahagiaan, yang berlimpah-limpah susu dan madu. Kemana pun Ayub ada, semua orang menghormatinya dan mengaguminya. Sebagai seorang pemimpin yang takut akan Tuhan, Ayub telah menjadi teladan yang baik bagi orang yang lemah, janda-janda, orang yang sakit, orang miskin, yang putus asa, dan yang jahat pun. Ayub menyatakan kasih dan keadilannya kepada mereka. Sehingga kehadiran Ayub begitu diharapkan oleh banyak orang. Seperti yang Ayub nyatakan dalam ayat 23 dan 25 bahwa, “Orang menantikan aku seperti menantikan hujan, dan menadahkan mulutnya seperti menadah hujan pada akhir musim. Aku menentukan jalan mereka dan duduk sebagai pemimpin; aku bersemayam seperti raja di tengah-tengah rakyat, seperti seorang yang menghibur mereka yang berkabung.”

Bagaimana dengan kehidupan kita sebagai murid Kristus, sudahkah hidup kita menjadi teladan bagi keluarga, rekan bisnis, masyarakat, dan di mana pun kita berada? Hidup sebagai murid Kristus bukanlah hidup seperti orang yang putus asa dan yang tidak bersemangat di tengah-tengah penderitaan dan kesulitan hidup. Melainkan kita belajar untuk senantiasa mengucap syukur dan mengingat akan pertolongan Tuhan di masa lalu. Hal ini lah yang memberikan kekuatan dan semangat serta keyakinan bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan Allah yang hidup, yang tidak pernah berubah dalam kesetiaan akan janji-Nya. Dengan demikian hati kita boleh tinggal tenang di dalam Dia.

Ketika memandang ke belakang maka kita mendapat bahwa langkah hidup Anda dan saya senantiasa dituntun oleh tangan Tuhan yang kuat dan perkasa. Dengan demikian kita dapat berkata bahwa tidak ada hal apapun yang menghalangi kita untuk teguh dan hidup bersandar kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: Ketika memandang hidup Anda ke belakang, dalam segala situasi, adakah Anda melihat tangan Tuhan yang menuntun hidup Anda sampai saat ini? Nyatakan syukur Anda kepada-Nya jika Anda boleh menyadarinya.

Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan yang menjalani masa-masa sulit agar iman mereka diteguhkan dalam Tuhan dan Anda boleh dipakai-Nya menjadi perpanjangan tangan-Nya bagi mereka. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *