Pertolonganku Ialah Dari Tuhan

“Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: ‘Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?’ Dan Ia berfirman kepadanya: ‘Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.’” (1 Samuel 30:8)



Pembahasan: 1 Samuel 30:1-25 | Ayat Bacaan: 1 Samuel 30

Dalam satu ruangan rapat, para pemimpin gereja sedang berkumpul untuk membicarakan kondisi gereja hari ini. Mereka membicarakan semua masalah mulai dari A sampai Z. Semua orang berupaya mencari jalan keluar terbaik untuk setiap permasalahan. Namun, kemudian kondisi rapat menjadi tidak kondusif. Mulai terjadi adu mulut. Yang seorang tidak setuju dengan yang lain. Ada yang mulai saling menyalahkan. Suasana menjadi kacau. Rapat yang diadakan guna mencari jalan keluar, justru menimbulkan permasalahan lain dan membuat semuanya menjadi semakin runyam. Di tengah kondisi ini, seorang di antara mereka keluar dari ruangan, pergi ke sebuah ruang lain di ujung lorong. Dia masuk ke dalam ruangan kecil itu, sendirian, lalu berlutut dan berdoa meminta pertolongan kepada Tuhan.

Seperti halnya kita yang punya masalah, Daud juga. Di dalam bagian yang kita renungkan hari ini, dicatat bahwa Daud ada di dalam posisi terjepit (ayat 3-6a). Rakyatnya baru saja diserang dan banyak di antara rakyatnya juga yang ditawan. Di dalam kondisi ini, Daud tidak berusaha menyelesaikan masalah dengan usahanya sendiri, apalagi mencari pertolongan di tempat lain. Pertama-tama, Daud datang kepada Tuhan dan meminta pertolongan kepada Tuhan (ayat 7-8). Kontras dengan apa yang dilakukan oleh Saul. Dihadapkan dalam kondisi “kritis” yang sama. Namun, respons keduanya sungguh berbeda. Saul memilih untuk mencari pertolongan di tempat lain, sebaliknya Daud memilih untuk mencari pertolongan hanya kepada Tuhan saja. Pada akhirnya, Saul mati dan Daud menang atas pertolongan Tuhan.

Bagaimanakah kita? Kebanyakan orang, ketika menghadapi masalah yang serius akan berusaha sedemikian rupa untuk menyelesaikannya. Mulai dari memikirkan akar masalahnya hingga mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Ketika hal itu terjadi, bukankah berlutut dan berdoa kepada Tuhan sering kali menjadi opsi terakhir untuk dilakukan. Apakah kita akan memilih menjadi seperti Daud yang mendahulukan Tuhan, ataukah seperti Saul dan kebanyakan orang yang meletakkan Tuhan sebagai opsi terakhir?

STUDI PRIBADI: Kehidupan rohani Daud yang dekat dengan Tuhan menolongnya untuk bisa menempatkan Tuhan sebagai yang utama dan terutama dalam setiap aspek kehidupannya. Bagaimana dengan diri kita, apakah kita mempunyai relasi yang intim dengan Tuhan, yang memampukan kita mencari pertolongan hanya kepada Tuhan?

Pokok Doa: Berdoa untuk setiap permasalahan yang terjadi di Indonesia. Berdoalah agar Tuhan sendiri yang menjamah dan memulihkan negeri ini. Mohon kemurahan tangan Tuhan.

×

1 Samuel 30:3-6a

3 Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan.

4 Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis.

5 Juga kedua isteri Daud ditawan, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu.

6a Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu.

×

1 Samuel 30:7-8

7 Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: "Bawalah efod itu kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud.

8 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan."

×

1 Samuel 28:7

7 Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah."

×

1 Samuel 28:3

3 Adapun Samuel sudah mati. Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah menguburkan dia di Rama, di kotanya. Dan Saul telah menyingkirkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal.

×

1 Samuel 11:11

11 Keesokan harinya Saul membagi rakyat itu menjadi tiga pasukan. Mereka itu masuk ke tengah-tengah perkemahan musuh pada waktu kawal pagi dan memukul kalah orang-orang Amon sebelum hari panas; dan terserak-seraklah orang-orang yang lolos itu, sehingga di antara mereka tidak ada tinggal dua orang bersama-sama.

×

1 Samuel 10:27

27 Tetapi orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli.

×

1 Samuel 11:6

6 Ketika Saul mendengar kabar itu, maka berkuasalah Roh Allah atas dia, dan menyala-nyalalah amarahnya dengan sangat.

×

Kisah Para Rasul 1:8

8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

×

Keluaran 31:1-5

1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

2 "Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda,

3 dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,

4 untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga;

5 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan.

×

Matius 6 : 33

33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

×

Yohanes 10 : 10b

10b Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Sharing Is Caring:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *