Karya Allah Dalam Semesta

“Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.” (Mazmur 104:24)



Pembahasan: Mazmur 104:24 | Ayat Bacaan: Mazmur 104:10-31

Ada pepatah mengatakan: kalau tidak mengenal maka tidak sayang. Oleh sebab itu, pengenalan terhadap Allah juga akan mendorong kita untuk mengasihi-Nya. Mari kita perhatikan, apa yang pertama kali kita pelajari tentang Allah pada saat kita membuka Alkitab? Alkitab menyatakan: “Pada mulanya Allah…” Perhatian yang terpenting adalah untuk mengatakan kepada kita siapa Allah dan apa yang Ia lakukan. Hal pertama yang dilakukan Allah dalam Alkitab adalah menciptakan alam semesta ini.

Pemazmur menyadari dan memuji-muji kebesaran Allah karena begitu banyaknya karya Tuhan dalam ciptaan. Alam semesta dan segala makhluk yang hidup, semuanya adalah hasil dari karya-karya Allah yang hebat. Tidak hanya jumlahnya yang banyak, tetapi juga menunjukkan betapa Tuhan sendiri yang kreatif dan aktif bekerja dalam segala aspek penciptaan. Dan segala sesuatu yang Tuhan ciptakan, dibuat dengan kebijaksanaan, artinya tidak ada yang yang Dia ciptakan secara kebetulan, asal-asalan atau tanpa tujuan; semua yang Tuhan ciptakan telah diperhitungkan dengan sempurna dan sesuai dengan rencana-Nya yang agung. Dalam ciptaan-Nya, semua menunjukkan adanya keteraturan dan tujuan yang jelas. Di sini, Pemazmur melihat keindahan dan keteraturan alam sebagai bukti nyata karya tangan Tuhan yang penuh kuasa. Kebijaksanaan Allah jauh melampaui kemampuan dan pemahaman manusia.

Sebagai Umat Allah, kita juga diajak untuk selalu mengingat kebesaran Tuhan melalui ciptaan-Nya dan membuat kita semakin mengasihi Tuhan, kita juga haruslah selalu memuji Tuhan, bersyukur kepada Tuhan karena kuasa- Nya yang dapat kita lihat melalui alam semesta dan kehidupan kita sehari- hari. Setiap kali kita melihat keindahan alam semesta, kita harus selalu mengingat Tuhan yang menciptakannya dan selalu bersyukur serta memuji Tuhan. Kita juga dipanggil untuk menghormati Tuhan dengan merawat dan mengelola ciptaan Tuhan. Dan yang terakhir kita juga dipanggil untuk tetap percaya kepada Tuhan, memercayai kebijaksanaan Tuhan yang telah menciptakan kita dan menuntun serta memelihara hidup kita. Ingatlah bahwa “Kita berasal dari tangan Tuhan dan tetap dipelihara dalam tangan-Nya.”

STUDI PRIBADI: Bagaimana kita melihat kebijaksanaan Tuhan menciptakan alam semesta dan semua isinyanya? Jelaskan tanggung jawab kita, umat-Nya, terhadap ciptaan Tuhan?

Pokok Doa: Berdoa agar melalui karya ciptaan Tuhan, setiap manusia dapat mengenal dan mengasihi Allah dalam kehidupannya. Berdoa juga bagi krisis lingkungan hidup yang semakin parah pada saat ini.

×

Mazmur 90 : 1-17

Allah, tempat perlindungan yang kekal

90:1-17
1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.

2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.

3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"

4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.

5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh,

6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.

7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.

8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.

9 Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.

10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?

12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

13 Kembalilah, ya TUHAN--berapa lama lagi? --dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

14 Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.

15 Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.

16 Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka.

17 Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

×

Mazmur 90 : 12

12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

×

Mazmur 90 : 1-4

1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.

2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.

3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"

4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.

×

Mazmur 90 : 8

8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.

×

Mazmur 90 : 7

7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.

×

Mazmur 90 : 11

11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?

×

Mazmur 88 : 7-8

6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.

7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela

×

Mazmur 88 : 9a

8 (88-9a) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku,

×

Mazmur 88 : 9b

8 (88-9b) telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *