Pemenjaraan Terakhir

“Tuhan tidak pernah lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Petrus 3:9)



Pembahasan: 2 Petrus 3:9 | Ayat Bacaan: 2 Petrus 3:1-16

Sebuah lagu yang pernah populer pada zamannya bagi kaum muda yaitu “Pergi untuk Kembali” dimana dikisahkan sepasang kekasih yang akan berpisah tetapi ada pengharapan bahwa perpisahan itu hanya bersifat sementara dan pasangan yang pergi akan kembali untuk menjemput sang kekasih hati. Lagu ini tentu sebuah penggambaran akan janji pengharapan bahwa mereka akan bertemu kembali di masa yang akan datang.

Bagian firman Tuhan yang telah kita baca memang menunjukkan bahwa ada banyak pengajar sesat yang meragukan ajaran Kristus. Mereka mengolok akan janji kedatangan Kristus sebagai omong kosong belaka dan berusaha memengaruhi pikiran pengikut Kristus agar mereka tidak lagi memercayai janji kedatangan Kristus. Artinya di sini, bila kedatangan Kristus tidak benar maka Yesus sendiri adalah pribadi yang meninggalkan umat-Nya dan lalai akan janji-Nya. Namun hal ini segera ditepis dalam surat yang dikirimkan oleh Rasul Petrus bahwa Yesus bukanlah Pribadi yang lalai dan meninggalkan umat-Nya. Wujud bahwa Yesus tidak pernah lalai dan meninggalkan kita ditunjukkan dari kesabaran-Nya menanti pertobatan tiap kita. Seperti halnya ketika Allah sabar dengan setiap orang pada masa nabi Nuh sampai kepada turunnya air bah, demikian Allah juga sabar terhadap manusia untuk berbalik kepada-Nya sebelum hari penghakiman tiba. Maka hari kedatangan Kristus yang tidak kita tahu ini seharusnya dipakai sebagai kesempatan untuk berbalik dan menjangkau jiwa sebanyak-banyaknya agar mereka dapat menerima Kristus sebagai Juruselamat.

Dengan demikian, sebagai Umat Allah, kita seharusnya dapat melihat kesempatan yang Allah berikan bagi kita untuk melayani dan memberitakan Injil-Nya. Sebab Kristus akan datang kembali pada masa yang tidak bisa kita ketahui, namun Kristus tak pernah lalai dan meninggalkan umat-Nya. Oleh sebab itu, tugas kita sebagai orang percaya adalah terus-menerus memberitakan Injil agar sebanyak mungkin orang dapat percaya dan mengenal Kristus sebagai Juruselamat.

STUDI PRIBADI: Apakah yang membuat kita lalai menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan bagi kita dalam melayani-Nya? Apa yang dapat kita pelajari tentang kesabaran Tuhan dalam kehidupan kita?

Pokok Doa: Berdoa agar Gereja Tuhan setia dan bersyukur atas waktu dan kesempatan menjalankan pemberitaan Injil bagi kemuliaan Tuhan. Berdoa, para pemimpin negara terus mengembangkan Gereja Tuhan di negara ini.

×

Titus 2 : 11

11 Karena anugerah Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.

×

Titus 2 : 14

14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

×

Titus 2 : 11-12

11 Karena anugerah Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.

12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

×

Titus 1 : 6-8a

6 yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu istri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.

7 Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang pengawas jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,

8a melainkan suka memberi tumpangan,

×

Titus 1 : 8b-9

8b suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri

9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *