Hari Tuhan

“Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Petrus 3:9)



Bacaan hari ini: 2 Petrus 3:1-16 | Bacaan setahun: 2 Petrus 3

Dalam pasal 3 ini, Rasul Petrus sedang meyakinkan jemaat bahwa Tuhan Yesus tidak pernah lalai terhadap janji kedatangan-Nya kembali. Apabila jemaat menjadi “gusar” soal kedatangan-Nya, itu disebabkan karena mereka berharap bahwa penderitaan dunia saat ini dapat berlalu dan mereka segera menikmati kebahagiaan dunia yang akan datang; atau adanya pengajar palsu yang membuat mereka meragukan janji kedatangan-Nya.

Jika waktu kedatangan-Nya tidak segera terjadi bukan berarti Tuhan Yesus ingkar janji. Pertama, Rasul Petrus mengingatkan bahwa di hadapan Tuhan “seribu tahun sama seperti satu hari.” Artinya Tuhan tidak dibatasi oleh waktu seperti kita. Bagi-Nya, waktu itu adalah “present” (kekinian), sehingga masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang bukanlah batasan atau ukuran waktu bagi Tuhan. Itulah sebabnya, kapan pun Ia dapat segera datang. Kedua, jika Tuhan Yesus tidak segera datang kembali, itu adalah kesempatan dan anugerah yang Tuhan berikan. Ia sabar menanti, agar umat-Nya berbalik dan bertobat kepada-Nya. Karena itu, kita pun saat ini tidak perlu ragu akan kedatangan-Nya kembali. Ia segera datang! Yang perlu kita perhatikan adalah:

Pertama, hiduplah dalam kesucian dan kesalehan (ay. 11). Jangan biarkan pikiran dan sikap hati kita mengikuti perilaku manusia duniawi yang hanya memikirkan perkara-perkara jasmaniah belaka dan tidak mengenal kasih karunia Allah. Sebab segala sesuatu dalam dunia ini akan binasa dengan nyala api yang menghanguskan. Kedua, hidup dalam perdamaian dengan Tuhan (ay. 14), yaitu hidup menyenangkan Tuhan dan bekerja bagi-Nya. Janganlah biarkan dunia, keinginan daging, dan Iblis memiliki kesempatan merusak hidup Anda! Jadilah kuat dan teguh dalam iman, sehingga kehidupan Anda tidak bercacat cela di hadapan-Nya. Setialah sampai akhir, sebab Tuhan Yesus setia dan tidak pernah ingkar janji! Ia akan datang segera! Siapkah Anda menyambut kedatangan-Nya kembali?

STUDI PRIBADI: Mengapa seseorang dapat meragukan janji kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya? Bagaimana seharusnya sikap kita dalam menantikan kedatangan-Nya?

Pokok Doa: Berdoalah kepada Tuhan, agar Ia memberikan kepada Anda ketekunan dan kesetiaan untuk menanti kedatangan-Nya kembali, serta tetap berkarya dan melayani Tuhan.

×

2 Petrus 3 : 11

11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

×

2 Petrus 3 : 14

14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

×

1 Petrus 2 : 9

9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

×

1 Petrus 2 : 10

10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

×

Ibrani 7 : 1-16

1 Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.

2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.

3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.

4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.

6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.

7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.

8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,

10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.

Kristus adalah Imam yang lebih tinggi dari pada Harun

11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?

12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.

13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah.

14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.

15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,

16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.

×

Ibrani 1 : 4

4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

×

Keluaran 6 : 5-7

5 (6-4) tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.

6 (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.

7 (6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.

×

Keluaran 20 : 1-2

1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:

2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

×

Ibrani 8 : 2

2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.

×

Mazmur 110 : 4

4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *