“Aku akan menjadikan kota-kotamu reruntuhan dan engkau menjadi sunyi sepi, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.” (Yehezkiel 35:4)
Bacaan hari ini: Yehezkiel 35:1-15 | Bacaan setahun: Yehezkiel 35
Yehezkiel 35 : 1-15
Murka TUHAN atas pegunungan Seir
1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 “Hai anak manusia, tujukanlah mukamu kepada pegunungan Seir, bernubuatlah melawan dia
3 dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menjadi lawanmu, hai pegunungan Seir dan Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawanmu dan akan menjadikan engkau musnah dan sunyi sepi.
4 Aku akan menjadikan kota-kotamu reruntuhan dan engkau menjadi sunyi sepi, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
5 Oleh karena dalam hatimu terpendam rasa permusuhan yang turun-temurun dan engkau membiarkan orang Israel menjadi makanan pedang pada hari sial mereka, waktu saatnya tiba untuk penghakiman terakhir,
6 oleh sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku akan menjadikan engkau darah dan darah akan mengejar engkau; oleh sebab engkau bersalah karena mencurahkan darah, maka darah akan mengejar engkau.
7 Aku akan menjadikan pegunungan Seir musnah dan sunyi sepi dan melenyapkan dari padanya orang-orang yang lalu lalang.
8 Aku akan memenuhi juga pegunungannya dengan orang-orang yang mati terbunuh. Di bukit-bukitmu, di lembah-lembahmu dan alur-alur sungaimu akan berebahan orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang.
9 Aku akan menjadikan engkau sunyi sepi untuk selama-lamanya dan kota-kotamu tidak akan didiami lagi. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
10 Oleh sebab engkau mengatakan: Kedua bangsa itu dan kedua negeri itu akan menjadi milikku dan kita akan memilikinya–sebetulnya TUHAN ada di situ–
11 oleh sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku akan memperlakukan engkau seperti engkau memperlakukan mereka dalam murkamu dan cemburumu, yang timbul dari kebencianmu terhadap mereka; dan Aku akan menyatakan diri kepadamu pada saat Aku menghakimi engkau.
12 Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan kita.
13 Dengan demikian kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya.
14 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Seluruh bumi akan bersukacita pada saat Aku menjadikan engkau sunyi sepi.
15 Seperti engkau bersukacita mengenai milik pusaka kaum Israel, yang sudah menjadi sunyi sepi, demikianlah akan Kulakukan terhadap engkau. Engkau akan menjadi sunyi sepi, hai pegunungan Seir dan engkau, segenap Edom dalam keseluruhanmu. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”
Bagaimana perasaan kita, ketika mendengar ada oknum yang “kebal hukum, tidak tersentuh hukum.” Kita mungkin bertanya, di manakah keadilan? Di dalam Alkitab kita menemukan banyak catatan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan orang jahat lolos begitu saja. Suatu saat mereka akan menuai akibatnya. Semuanya kembali pada waktu dan cara Tuhan, yang tidak dapat kita prediksi.
Pegunungan Seir di sini merujuk pada bangsa Edom. Bangsa Edom adalah keturunan Esau. Meski Esau dan Yakub akhirnya sudah berdamai, namun keturunan Esau masih menyimpan dendam pada keturunan Yakub. Bangsa Israel memang dilarang membenci bangsa Edom (Ul. 23:7), namun bangsa Edom seringkali menyerang bangsa Israel sehingga peperangan sering terjadi. Raja Saul, raja Daud dan raja Salomo pernah melawan bangsa Edom. Kejahatan Edom yang dicatat khusus adalah adanya rasa permusuhan yang turun-temurun dan membiarkan orang Israel menjadi makanan pedang saat bangsa Israel diserang oleh bangsa Babel. Bangsa Edom merampok dan membunuh orang Israel yang sudah tidak berdaya. Mereka menista orang Israel dengan berkata: “Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan kita.” Itu artinya Edom sedang melawan Tuhan (ay. 12-13). Tuhan pun murka dan menubuatkan kehancuran Edom, supaya mereka tahu bahwa Tuhan Allah yang berkuasa atas mereka dan umat manusia. Pada akhirnya Edom akan menjadi sunyi sepi. Dalam Perjanjian Baru, suku Edom dikenal sebagai suku Idumea dan raja Herodes berasal dari suku ini. Setelah Herodes mati, suku Idumea perlahan hilang dari sejarah. Nubuatan Tuhan tergenapi.
Perikop ini mengingatkan kita bahwa keadilan Tuhan pastilah terjadi. Di satu sisi, hal ini memberikan kekuatan dan penghiburan bagi kita, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita mengalami perlakuan tidak adil atau penindasan dari orang lain. Juga peringatan bagi kita agar kita tidak berlaku semena-mena dan menindas orang lain karena merasa paling berkuasa atau paling hebat. Ingat, ada Tuhan yang adil di atas segalanya.
STUDI PRIBADI: Apa yang seringkali Anda lakukan saat mendapatkan perlakuan yang tidak adil namun Anda merasa tidak berdaya?
Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan semakin memiliki hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan yang dinyatakan melalui ketaatannya kepada firman Tuhan dan kehendak Tuhan dalam hidupnya.
Ulangan 23 : 7
7 Janganlah engkau menganggap keji orang Edom, sebab dia saudaramu. Janganlah engkau menganggap keji orang Mesir, sebab engkaupun dahulu adalah orang asing di negerinya.
Yehezkiel 35 : 12-13
12 Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan kita.
13 Dengan demikian kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya.