Hikmat : Jalan Tanpa Kontradiksi

“Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran… Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; kebijaksanaan akan memelihara engkau…” (Amsal 2:9-11)



Bacaan hari ini: Amsal 2:1-22 | Bacaan setahun: Amsal 2-3

Saat masih SMA, mama minta saya ikut les Mandarin di gereja. Saya pun mempertanyakan manfaatnya, saya rasa belajar Mandarin tidak bermanfaat. Saat ini, saya menyesali keputusan saya. Seandainya dulu saya mendengar nasihat mama, saat ini saya akan menikmati manfaat belajar Mandarin. Sayangnya, penyesalan tetap akan menjadi penyesalan karena waktu tak dapat diulang. Sering sekali kita mau melakukan sesuatu jika hal tersebut bermanfaat bagi kita. Namun tak jarang juga, hal yang kita rasa “tidak bermanfaat” bisa jadi adalah hal yang sangat bermanfaat bagi kita. Salah satu yang sering kita abaikan mungkin adalah hikmat.

Apa manfaat dari hikmat? Setidaknya ada dua hal yang bisa dicatat. Pertama, orang berhikmat akan mengerti tentang takut akan Tuhan (ay. 5-8). Pengertian tentang takut akan Tuhan ini hanya bisa diperoleh bila Tuhan sendiri yang memberikannya. Hikmat didapat ketika seseorang sungguh-sungguh hidup takut akan Tuhan dan memiliki kedekatan dengan Tuhan. Beda dengan pelajaran bahasa Mandarin, bisnis dan sebagainya, hikmat hanya dapat kita peroleh dari Tuhan. Charles Spurgeon berkata, “Hikmat adalah keindahan hidup yang hanya bisa dihasilkan karya Allah dalam diri kita.” Kedua, orang berhikmat akan mengerti tentang kebenaran, keadilan dan kejujuran. Hikmat berakar dalam hati manusia dan berperan menjaga orang berhikmat (ay. 9-11). Menjaga dari apa? Hikmat menjaga seseorang terlepas dari jalan yang jahat (ay. 12-15), tidak jatuh dalam ketidaksetiaan (ay. 16-19, yang digambarkan dengan frasa “perempuan jalang”), dan hidup berjalan dalam kebenaran dan kebaikan (ay. 20). Hikmat berperan seperti vitamin yang bekerja dalam tubuh orang berhikmat dalam memerangi virus-virus yang ada.

Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk menyadari betapa hikmat bermanfaat besar dalam hidup kita. Bagaimana kita dapat beroleh hikmat? Mintalah kepada Tuhan yang Empunya hikmat, bangunlah relasi dengan Dia melalui firman, doa dan keintiman dengan-Nya. Jadilah anak-anak Tuhan yang berhikmat di tengah dunia yang penuh jerat.

STUDI PRIBADI: Apa manfaat hikmat? Dari mana kita memperolehnya? Setelah menyadari akan manfaat hikmat yang berasal dari Tuhan, maukah kita “mencari” hikmat itu?

Pokok Doa: Berdoa agar Tuhan menolong kita untuk senantiasa hidup dekat dan takut akan Dia. Tuhan juga menuntun kita menjadi anak-anak-Nya yang berhikmat dalam menjalani kehidupan di tengah dunia ini. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *