“Peliharalah aku, ya TUHAN, terhadap tangan orang fasik, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan, yang bermaksud menjatuhkan aku.” (Mazmur 140:5)
Bacaan hari ini: Mazmur 140:1-14 | Bacaan setahun: Mazmur 139-140
Mazmur 139
Doa di hadapan Allah yang maha tahu
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.
6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
11 Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,”
12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah,
20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia.
21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau?
22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.
23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Mazmur 140 : 1-14
Doa minta perlindungan terhadap orang-orang jahat
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (140-2) Luputkanlah aku, ya TUHAN, dari pada manusia jahat, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan,
2 (140-3) yang merancang kejahatan di dalam hati, dan setiap hari menghasut-hasut perang!
3 (140-4) Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela
4 (140-5) Peliharalah aku, ya TUHAN, terhadap tangan orang fasik, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan, yang bermaksud menjatuhkan aku.
5 (140-6) Orang congkak dengan sembunyi memasang jerat terhadap aku, dan mereka membentangkan tali-tali sebagai jaring, di sepanjang jalan mereka menaruh perangkap terhadap aku. Sela
6 (140-7) Aku berkata kepada TUHAN: “Allahku Engkau, berilah telinga, ya TUHAN, kepada suara permohonanku!”
7 (140-8) Ya ALLAH, Tuhanku, kekuatan keselamatanku, Engkau menudungi kepalaku pada hari pertarungan senjata.
8 (140-9) Ya TUHAN, jangan penuhi keinginan orang fasik, jangan luluskan tipu rencananya! Sela
9 (140-10) Orang-orang yang mengelilingi aku meninggikan kepala; biarlah bencana yang diucapkan mereka menimpa mereka!
10 (140-11) Biarlah Ia menghujani mereka dengan bara api! Biarlah Ia menjatuhkan mereka ke dalam jurang sehingga tidak bangkit lagi!
11 (140-12) Pemfitnah tidak akan diam tetap di bumi; orang yang melakukan kekerasan akan diburu oleh malapetaka.
12 (140-13) Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin.
13 (140-14) Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu, orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu.
Umumnya, orang suka menyalahkan situasi yang sedang dialaminya. Atau bahkan ada sebagian orang yang tidak mau tahu segala situasi yang dialaminya. Di antara keduanya, sama-sama tidak baik. Yang perlu menjadi perhatian adalah hendaklah kita selalu waspada dan jangan mengikuti pola hidup yang mendukakan hati Allah. Sebab ketika kita salah menyadari situasi yang sedang kita hadapi, maka kita juga akan semakin berat untuk menyelesaikannya. Ingatlah bahwa di sekeliling kita masih ada orang-orang fasik, tetapi ingatlah juga bahwa di atas dan di dalam kita, ada Tuhan yang adil.
Sebab itu, doa Pemazmur di sini adalah memohon pertolongan dan perlindungan TUHAN terhadap orang-orang yang licik, orang-orang yang fasik. Mereka begitu liciknya dengan sembunyi-sembunyi menjerat dan mencelakakan hidup orang percaya, baik melalui pikiran, perkataan dan perbuatannya. Mereka tidak segan-segan menjatuhkan anak-anak TUHAN dengan kekerasan sebab demikianlah rancangan hidup orang fasik yang hanya hidup untuk memuaskan dirinya sendiri dengan segala cara. Jadi, Pemazmur datang kepada TUHAN di dalam kesesakan hidupnya sebab ia mengenal pribadi TUHAN yang disembahnya. Pengenalan akan TUHAN inilah yang menghasilkan pengakuan imannya bahwa TUHAN itu kekuatan keselamatannya dan sungguh terbukti pada saat nyawanya terancam oleh rancangan orang-orang fasik. Sungguh sangat licik kejahatan orang fasik, biarlah rancangan orang fasik menimpa kepada diri mereka sendiri. Dan Pemazmur tetap menyerahkan penghakiman orang fasik ke dalam tangan TUHAN yang penuh dengan keadilan kepada orang yang tertindas, orang yang tidak dapat melawan, dan membela orang-orang miskin oleh karena TUHAN mengasihi orang-orang benar.
Oleh sebab itu, sebagai orang benar di dalam Kristus, marilah setiap kita menghadapi pergumulan hidup dengan: (1) tidak menjauhkan diri dari Tuhan, (2) semakin bergantung kepada Tuhan, serta (3) percaya Tuhan, yang pasti akan menolongnya.
STUDI PRIBADI: Sampai hari ini, berapa dalam kita kenal Tuhan yang telah mengasihi dan menyelamatkan kita? Apa yang menghalangi kita bergantung dan bersandar pada Tuhan?
Pokok Doa: Berdoa bagi para pemimpin gereja Tuhan, mereka memberikan keteladanan dalam hidup bergantung kepada Tuhan. Bagi bangsa Indonesia yang sedang menghadapi berbagai macam persoalan hidup bermasyarakat.