Pujian Malam Hari

“Mari, pujilah Tuhan, hai semua hamba Tuhan, yang datang melayani di rumah Tuhan pada waktu malam.” (Mazmur 134:1)



Bacaan hari ini: Mazmur 134:1-3 | Bacaan setahun: Mazmur 134-135

Mazmur 134 ini merupakan penutup dari satu rangkaian nyanyian ziarah yang dimulai dari Mazmur 120. Orang Israel, diminta oleh Tuhan, satu tahun setidaknya 3 kali menghadiri ibadah mereka di Bait Allah, dan itulah ziarah mereka di hadapan Tuhan (Ul. 12:5-7; 16:16). Orang Israel berbondong-bondong pergi ke Bait Allah dalam ziarah.

Pada tahun-tahun belakang ini, saya amati, bila gereja mengadakan perayaan maka tentu bukan hanya berlangsung satu atau dua hari, tetapi bisa seminggu atau dua minggu. Maka coba kita bayangkan, bagaimana sibuknya para “hamba Tuhan” yang dituliskan di ayat 1 dari Mazmur 134 ini. Pada zaman itu, yang melayani tidak boleh orang-orang awam, melainkan keturunan dari Lewi dan juga para Imam saja. Di zaman yang tidak memiliki kecanggihan teknologi dan juga pemahaman manajemen yang canggih, maka hamba Tuhan yang bertugas tentu akan lelah sekali.

Maka dari itu, tidaklah heran, dalam Mazmur ziarah yang terakhir ini, sengaja ditujukan kepada “hamba Tuhan” yang melayani, agar mereka tetap bersemangat dalam pelayanan mereka kepada Tuhan Allah. Bahkan disebutkan: mereka melayani sampai larut malam, yang kemungkinan adalah akhir dari serangkaian ibadah mereka. Hal ini menunjukkan, walau hampir seharian dan bahkan sampai larut malam mereka melayani Allah, para hamba Tuhan ini tetap setia memuji Allah.

Hari ini, kita semua adalah “anak Tuhan” dan juga hamba Tuhan. Pelayanan di gereja bukan dimonopoli orang-orang tertentu saja (majelis atau hamba Tuhan), melainkan setiap kita wajib terlibat. Akan tetapi pada kenyataannya, hanya sedikit yang sungguh terlibat melayani. Tidak sedikit juga yang dulu rajin, kemudian mundur dengan alasan jenuh, bosan, atau bahkan berselisih satu sama lain. Kita semua membutuhkan penguatan dari rekan-rekan serta dari jemaat dalam melayani Tuhan. Kita pun perlu terus disadarkan bahwa yang dilayani bukan manusia tetapi Tuhan yang Mahakudus (ayat 2). Tuhan berkenan kepada setiap anak-Nya yang setia, dan Tuhan pasti akan memberikan kekuatan dan berkat. Amin.

STUDI PRIBADI: Selama ini, bagaimana Anda menghargai hamba Tuhan/rekan sepelayanan? Sudahkah terlibat? Apakah Anda bersedia berjuang untuk melayani Tuhan lebih sungguh?

Pokok Doa: Berdoalah bagi para hamba Tuhan dan majelis yang melayani di Gereja Anda agar tetap setia dalam pelayanan mereka. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *