Keluhan Musafir

Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab aku: ‘Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu.’” (Mazmur 120:1-2)



Bacaan hari ini: Mazmur 120:1-7 | Bacaan setahun: Mazmur 119-120

Mazmur 120 adalah salah satu dari lima belas mazmur yang dikategorikan sebagai mazmur ziarah (120-134); ada yang menamakan mazmur pendakian, mungkin dinyanyikan saat mereka ziarah ke Yerusalem yang menjadi agenda rutin, sambil mendaki, mazmur-mazmur ini dikidungkan. Dikatakan pemazmur tinggal daerah asing, ada dua nama tempat yang disebutkan, yaitu daerah Mesekh (mungkin termasuk wilayah Turki) dan kemah Kedar (wilayah Arab). Bisa jadi, pemazmur pernah tinggal di daerah Kedar, atau bisa juga ia bersama orang Kedar tinggal di Mesekh yang kebetulan tempat tinggalnya dekat kemah orang Kedar. Namun ada pendapat lain yang berkata bahwa ini hanyalah makna kiasan, Daud tidak pernah benar-benar tinggal di Mesekh dan Kedar, ini hanyalah kiasan dari orang-orang jahat yang Daud hadapi. Menurut Matthew Henry, Mazmur ini ditulis Daud ketika Doëg mengadukan dia dan para imam kepada Saul, sebab mazmur ini mirip dengan Mazmur 52 yang ditulis saat kejadian itu. Pemazmur juga mengeluh diusir dari jemaat Tuhan hingga ia terpaksa ada di tengah orang-orang biadab.

Mazmur ini mengingatkan, apapun yang kita hadapi, sepertinya masih punya kedudukan dan kuasa namun kita dibuat tidak berdaya, dipersulit, dan dipermalukan tanpa bisa melawan. Dalam situasi seperti ini janganlah kehilangan iman untuk tetap berseru, berdoa dan berserah kepada Allah. Mohon Tuhan lepaskan kita dari fitnah yang kejam. Allah yang menyatakan keadilan-Nya; kita tidak perlu frontal, tidak perlu membalas. Doakan agar kita diberi kekuatan untuk tetap bisa mengendalikan diri, mengendalikan emosi. Musuh kita sudah melakukan kesalahan kepada kita, jangan sampai kita juga membalasnya dan melakukan kesalahan yang sama. Karena satu kesalahan tidak akan pernah selesai jika dibalas dengan kesalahan lagi.

Mazmur ini memberitahukan, kita sulit mendapatkan lingkungan hidup yang ideal. Namun dalam keadaan apapun, percayalah bahwa Tuhan tahu kondisi kita, Tuhan akan melindungi dan memberikan kekuatan kepada kita menghadapi keadaan ini, dan Tuhan yang akan menyatakan keadilan-Nya.

STUDI PRIBADI: Bagaimana Anda menggunakan lidah bibir? Sudahkah memakainya untuk kemuliaan Tuhan? Mohon Tuhan menolong kita bisa memakainya untuk kemuliaan Tuhan.

Pokok Doa: Doakan agar di dalam gereja ada relasi yang baik antar pelayan. Doakan agar komunikasi terjalin baik dan tidak saling melukai, baik dengan perbuatan dan perkataan, agar tubuh Kristus bersatu dan berkembang. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *