“Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.” (Mazmur 66:20)
Bacaan hari ini: Mazmur 66:1-20 | Bacaan setahun: Mazmur 66
Mazmur 66 : 1-20
Nyanyian syukur karena orang Israel tertolong
1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian Mazmur. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,
2 mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!
3 Katakanlah kepada Allah: “Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu.
4 Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu.” Sela
5 Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia:
6 Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,
7 yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri. Sela
8 Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!
9 Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
10 Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.
11 Engkau telah membawa kami ke dalam jaring, mengenakan beban pada pinggang kami;
12 Engkau telah membiarkan orang-orang melintasi kepala kami, kami telah menempuh api dan air; tetapi Engkau telah mengeluarkan kami sehingga bebas.
13 Aku akan masuk ke dalam rumah-Mu dengan membawa korban-korban bakaran, aku akan membayar kepada-Mu nazarku,
14 yang telah diucapkan bibirku, dan dikatakan mulutku pada waktu aku susah.
15 Korban-korban bakaran dari binatang gemuk akan kupersembahkan kepada-Mu, dengan asap korban dari domba-domba jantan; aku akan menyediakan lembu-lembu dan kambing-kambing jantan. Sela
16 Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.
17 Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
18 Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
19 Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.
20 Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.
Secara garis besar, Mazmur 66 terdiri atas tiga bagian utama. Bagian pertama (ay. 1-4) berisi ajakan untuk memuji Allah. Bagian kedua (ay. 5-12) berbicara tentang apa yang telah Allah kerjakan dalam sejarah manusia, khususnya perjalanan bangsa Israel. Ada beberapa hal disebut. Yang pertama adalah kisah pertolongan Allah kepada bangsa Israel, ketika melewati Laut Teberau (ay. 6). Bukan hanya itu, ayat 8-12 nampaknya berbicara soal kelepasan yang dialami bangsa Israel dari pembuangan. Masa-masa pembuangan itu adalah masa yang penuh ujian; meskipun demikian, melalui peristiwa itu, pemazmur melihat bahwa Allah tengah memurnikan umat-Nya seperti memurnikan perak (ay. 9-10). Dalam ay. 11- 12, pemazmur juga menggambarkan keadaan mereka seperti ada dalam jaring dan terbeban. Namun, Allah pada akhirnya mengeluarkan mereka sehingga mereka boleh mengalami kebebasan.
Bagian ketiga (ay. 13-20) mencatat respon pemazmur atas karya Allah yang dua kali melepaskan mereka. Pertama, pemazmur meresponinya dengan mempersembahkan korban pada Allah (ay. 13-15). Hal ini adalah bentuk ucapan syukur kepada Allah atas apa yang telah Dia lakukan bagi umat-Nya. Kedua, pemazmur memuji Allah dengan menceritakan perbuatan-Nya. Setelah mengalami karya Allah yang luar biasa, pemazmur tidak bisa hanya berdiam diri. Secara otomatis, pemazmur terdorong untuk mengisahkan kehebatan Allah sehingga ada lebih banyak lagi orang yang terkagum dengan kehebatan dan kuasa Allah. Ketiga, pemazmur berkomitmen menjaga hidupnya di hadapan Allah. Hal ini nampaknya terwujud dalam dua hal: (i) menjaga hatinya di hadapan Allah dan (ii) hidup berelasi dengan Allah melalui doa.
Seseorang yang benar-benar mengalami karya Allah tidak seharusnya berdiam diri atau ada dalam keadaan yang sama. Kebaikan Allah selalu melahirkan respon. Apabila tidak, itu artinya ada yang salah dengan si penerima kebaikan Allah. Bagaimana dengan kita? Apakah ada ucapan syukur yang keluar dari diri kita? Apakah kita rindu untuk menceritakan kehebatan-Nya? Apakah ada transformasi hidup yang kita alami?
STUDI PRIBADI: Bagaimana selama ini Anda meresponi karya Allah dalam hidup Anda?
Pokok Doa: Doakan agar anak-anak Allah menjalani hidup mereka dengan kepekaan atas kebaikan Allah. Doakan agar mereka meresponi karya Allah dengan sikap yang tepat.