Harapan Yang Diberkati

“Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.” (Mazmur 17:15)



Bacaan hari ini: Mazmur 17:1-15 | Bacaan tahunan: Mazmur 17-18

Pernahkah kita merasa tertekan karena perlakuan seseorang atau diperlakukan tidak adil, entah di tempat kerja, pelayanan, bahkan keluarga? Perasaan tertekan ini pasti tidak nyaman bagi kita. Setiap saat kita menjadi gelisah, marah, dan ingin mengungkapkan kejengkelan. Langkah apa yang tepat dalam menghadapi keadaan semacam ini?

Ketika menghadapi tekanan hidup, pemazmur mengajak pendengar menghayati langkah imannya. Hal pertama yang penting dan mendasar dilakukan adalah datang kepada Tuhan, Sang hakim yang adil (ay. 1-2). Jika seseorang diperlakukan secara tidak adil, maka Tuhanlah yang akan menjadi pembela dan penegak keadilan baginya. Artinya, pemazmur menyerahkankan segala perkaranya kepada Tuhan, dan percaya bahwa Ia akan bertindak menegakkan keadilan-Nya.

Kedua, introspeksi diri (ay. 3-5). Pemazmur tidak hanya datang kepada Tuhan, Hakim yang adil; tetapi juga menyelidiki dan menguji kebenaran dirinya di hadapan Tuhan. Sering kali dalam menghadapi persoalan hidup, kita mudah menyerah atau menyalahkan orang lain daripada diri sendiri. Alangkah baik dalam setiap perkara kita introspeksi diri sebelum bertindak.

Ketiga, memanjatkan permohonan dan kepercayaan pada Tuhan yang sanggup menolong (ay. 6-12). Setelah tahu pasti bahwa dirinya tidak bersalah, pemazmur mencari pertolongan Tuhan dan mengutarakan kecurangan dan kejahatan mereka, yakni orang-orang yang secara jelas merugikan dan kejahatan mereka digambarkan seperti singa yang bernafsu untuk menerkam.

Keempat, berharaplah pada Tuhan dan hidup berkenan di hadapan-Nya (ay. 13-15). Terakhir, pemazmur memiliki pengharapan yang bertolak belakang dari orang fasik yang menekan dirinya. Dalam hal ini, pemazmur memilih puas di dalam Tuhan daripada segala kesenangan dunia ini seperti yang dikejar oleh orang fasik. Bagaimana dengan kita saat ini? Apakah kita dalam tekanan akibat kejahatan atau kecurangan orang lain? Marilah kita berharap kepada Tuhan, sebab Ia adalah Hakim yang adil.

STUDI PRIBADI: Bagaimana pengalaman pemazmur dalam menghadapi orang fasik yang berbuat jahat terhadap dirinya? Bagaimana dengan pengalaman Anda pribadi?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat yang sedang menghadapi perlakukan tidak adil agar mereka tetap menjaga kebenaran dan menyerahkan pergumulan mereka kepada Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *