Tuhan, Tempat Perlindungan

“Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.” (Mazmur 11:7)



Bacaan hari ini: Mazmur 11:1-7 | Bacaan tahunan: Mazmur 10-11

Berada dalam situasi yang sulit tentu bukan hal yang menyenangkan. Kondisi tersebut terkadang memaksa kita mengambil sikap untuk menghadapinya. Sebagian memilih untuk menghindar, sebagian memilih untuk membiarkan, dan sebagian yang lainnya memilih untuk menghadapinya. Meskipun demikian, mengambil keputusan dalam situasi buruk perlu diakui bukan perkara mudah. Perasaan putus asa seringkali menghalangi kita untuk bangkit dari keterpurukan tersebut.

Bacaan hari ini juga memperlihatkan keputusasaan pemazmur dalam menghadapi situasi buruk yang dialaminya. Sekalipun ia sebenarnya ingin melarikan diri, ia sadar hal tersebut tidak membuatnya bebas (ayat 1-2). Ayat 3 menjadi titik perubahan bagi sang pemazmur. Alih-alih berfokus pada masalah, pemazmur memilih untuk mengalihkan perhatiannya pada Allah yang bertahta di bait-Nya yang kudus. Dialah Allah yang melihat serta menguji hati setiap manusia. Keyakinan akan hal ini menjadi kepercayaan diri bagi pemazmur bahwa Allah bukan hanya Allah yang transenden dengan segala kuasa-Nya di surga, tetapi juga imanen yang hadir saat masa krisis itu datang. Allah yang adil dan mencintai kebenaran seperti itulah yang akan menjadi pembelanya pada akhirnya nanti.

Perjalanan iman sebagai anak-anak Tuhan tentu tidak selalu lancar. Ada kalanya kita mengalami masa sulit ataupun datar-datar saja. Dalam menghadapi kondisi itulah terkadang kepercayaan diri menjadi sebuah kebutuhan dan kebajikan pada saat yang bersamaan. Kepercayaan diri mengatasi masalah bukan berdasarkan pada harta, kepintaran, hikmat, bahkan kekuatan diri sendiri melainkan berdasarkan pada belas kasihan dan kuasa Kristus. Kepercayaan dan keyakinan akan Allah, timbul dari pengenalan mendalam akan Kristus dalam perjalanan iman kita. Kiranya mazmur hari ini mengingatkan kita untuk berfokus pada Kristus yang kita sembah ketika menghadapi masalah yang terjadi. Ia yang adalah setia dan adil, tidak akan meninggalkan anak-anak-Nya, yang terus menaruh pengharapan pada-Nya.

STUDI PRIBADI: Selama ini, apa yang menjadi sandaran kita ketika masalah menghadang di depan kita? Sudahkah Kristus menjadi sandaran utama dalam kehidupan kita?

Pokok Doa: Berdoalah kiranya anugerah Tuhan menolong kita untuk terus belajar bersandar pada Kristus dalam masa-masa pergumulan kita. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *