Allah Yang Kupercaya

“Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunungNya yang kudus.” (Mazmur 3:4-5)



Bacaan hari ini: Mazmur 3:1-9 | Bacaan tahunan: Mazmur 2-3

Masalah, tantangan, pergumulan? Tak satu pun orang percaya yang imun terhadap hal-hal ini. Bahkan tidak bisa dipungkiri, terkadang masalah, tantangan, dan pergumulan membawa kita masuk di titik terendah kehidupan kita, membuat kita kehilangan pengharapan bahkan kehilangan kepercayaan kepada Tuhan.

Situasi yang sama pernah dihadapi oleh Pemazmur, yaitu Daud. Saat itu Daud menghadapi situasi sehingga depresi. Daud menggambarkannya dengan pengulangan kata “banyak” sebanyak 3 kali (ay. 2-3). Bagaimana tidak? Saat itu, Daud dikejar-kejar Absalom – anaknya sendiri. Sebagian rakyat memihak anaknya dan memberontak melawannya. Ini membuat nyawanya terancam. Di saat seperti itu, Daud membutuhkan pertolongan Tuhan. Namun pada saat yang sama, Daud mendapat tekanan dari musuh-musuhnya yang berkata bahwa Tuhan tidak akan menyatakan pertolongan kepadanya. Hal ini membuat Daud merasakan depresi mendalam.

Di tengah masa depresi dan keadaan yang hopeless, Daud mengingat kembali penyertaan, penjagaan, dan pertolongan Tuhan di masa lampau. Dia mengingat Tuhan menolong dia saat dia berseru kepada-Nya (ay. 3-4). Ingatan akan pertolongan Tuhan ini membawa Daud kembali menautkan harapannya pada Tuhan yang ia percaya. Ingatan akan pertolongan Tuhan membawa Daud menikmati ketenangan di tengah tantangan. Pernyataan Daud “membaringkan diri lalu tidur” menggambarkan satu rasa percayanya yang mendalam kepada Tuhan, sekalipun ia menghadapi tantangan dan ancaman (ay. 6-7). Ingatan akan pertolongan Tuhan membawa Daud untuk berjalan dengan iman, bukan berdasar pada keadaan (walk by faith and not by sight). Di tengah pengharapan dan rasa percaya, Daud kembali bangkit, sekalipun keadaan masih sama, juga penuh tantangan. Dengan menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan, Daud beroleh kekuatan. Daud yakin bahwa pertolongannya hanya berasal dari Tuhan yang ia percaya, Tuhan yang memegang kehidupan. Kiranya, keyakinan yang sama juga kita miliki di tengah segala tantangan, pergumulan yang kita hadapi.

STUDI PRIBADI: Mengapa Daud depresi? (2Sam. 15-16). Apa yang Daud lakukan dalam kondisinya? Bagaimana sikap kita di tengah masalah, tantangan, dan pergumulan hidup?

Pokok Doa: Berdoa agar jemaat Tuhan terus mengingat pertolongan Tuhan. Berdoa agar jemaat memiliki kepercayaan teguh kepada Tuhan di tengah segala masalah, tantangan dan pergumulan yang dihadapinya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *