Keturunan Abraham

“Anak-anak Abraham ialah Ishak…” (1 Tawarikh 1:28)



Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 1:28-33 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 1

Dalam bacaan ini, kita mengenal keturunan Abraham, dari Sara, yaitu Ishak; dari Hagar, yaitu Ismael, dan anak-anak Abraham dari Ketura, gundiknya. Catatan silsilah ini mengantarkan kita kepada suku-suku sepanjang kitab Tawarikh. Apakah mereka mengikuti jejak iman Abraham; hidup setia kepada Tuhan atau mencari ilah lain?

Silsilah ini ditulis guna mengonfirmasi bahwa bangsa Israel adalah umat pilihan Allah yang istimewa. Allah memilih mereka, bergaul dengan mereka dan menggenapkan rencana keselamatan-Nya melalui mereka, tetapi ini bukan karena keberadaan mereka yang hebat dan luar biasa. Siapakah bangsa Israel?

Mereka hanya sekumpulan manusia biasa, tetapi mereka menjadi luar biasa dan istimewa karena mereka adalah keturunan leluhur mereka, yakni Abraham yang dikasihi dan yang dipilih oleh Allah. Abraham dipilih menjadi rekan kerja Allah dalam rencana keselamatan manusia. Demikianlah penulis Tawarikh meneguhkan dan menguatkan kenyataan, bangsa Israel adalah umat pilihan Allah.

Melaluinya, kita belajar bahwa Allah dapat memilih kita, orang biasa untuk menggenapkan rencana keselamatan-Nya bagi manusia. Siapakah kita sehingga kita juga terhisap dalam pilihan-Nya dan dipakai-Nya guna menggenapkan rencana keselamatan-Nya? Jika kita dipilih dan dipakai-Nya untuk melayani-Nya dalam menggenapkan rencana keselamatan-Nya bagi orang-orang di sekitar kita, semua itu bukan karena baik, pandai dan hebatnya kita, tetapi itu semata-mata karena anugerah-Nya kepada kita. Bacaan kita hari ini juga mengingatkan, bagaimana kondisi iman generasi setelah kita; apakah mereka akan menjadi generasi yang tetap percaya dan setia kepada Tuhan?

Marilah kita menghayati kasih dan pemilihan Tuhan atas kita dengan bersyukur dan melakukan apa yang Tuhan percayakan dengan baik dan setia. Sehingga banyak orang beroleh keselamatan melalui pelayanan kita. Kiranya Tuhan menolong kita untuk dapat memperhatikan kehidupan iman anak-anak kita agar mereka tetap percaya dan setia kepada Tuhan.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah kehidupan iman kita saat ini? Apakah kehidupan iman kita memotivasi generasi selanjutnya untuk tetap percaya dan setia kepada Tuhan?

Pokok Doa: Mari kita berdoa agar generasi kita tetap setia beriman kepada Allah dan menyaksikan iman mereka kepada generasi mereka selanjutnya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *