The Quicksand Effect

“Sungguh, hal itu terjadi kepada Yehuda sesuai dengan titah TUHAN untuk menjauhkan mereka dari hadapan-Nya … juga oleh karena darah orang yang tidak bersalah yang telah ditumpahkannya…, dan TUHAN tidak mau mengampuninya.” (2 Raja-raja 24:3-4)



Bacaan hari ini: 2 Raja-raja 24:18-20 | Bacaan setahun: 2 Raja-raja 24-25

Quicksand effect atau efek pasir hisap adalah sebuah perumpamaan tentang kondisi hidup kita. Ketika sedang dilanda masalah besar dan fatal, ketika apapun yang kita perbuat tidak menolong kita, malah membuat kita makin dalam terpuruk. Inilah yang disebut dengan efek pasir hisap. Seperti seseorang yang terjebak dalam pasir hisap, semakin dia berontak, maka akan semakin cepat dia tenggelam di dalamnya!

Raja-raja Yehuda setelah Yosia terjebak kondisi serupa! Raja Yoyakim, raja Yoyakhin, dan raja Zedekia, bernasib serupa. Mereka ditaklukkan raja Babel. Seluruh sumber daya manusia yang kuat dan potensial diasingkan menjadi budak, seluruh harta benda bangsa dijarah, Bait Allah diluluhlantakan dengan tanah, dan segala kemuliaan perlengkapan ibadah dijarah habis-habisan oleh bangsa Babel. Perih ratap tangis duka dan penyesalan bergaung di pelosok negeri, menyambut kehancuran total bangsa Yehuda yang tak terhindarkan. Inilah titik nadir (titik paling rendah) kehidupan bangsa Israel, yang pada awalnya dengan gilang-gemilang dikagumi oleh bangsa-bangsa dunia, tetapi akhirnya jatuh hancur karena dosa.

Apakah raja-raja tersebut tidak berjuang? Apakah mereka diam saja melihat kehancuran bangsanya? Sebenarnya, mereka sudah berjuang dengan segenap daya upaya mereka, hanya saja perkenan Allah tidak ada kepada mereka. Terlalu besar dan dahsyat murka Allah kepada umat-Nya, terlalu dalam luka hati Allah kepada dosa-dosa bangsa (24:3-4), sehingga Allah menumpahkan penghukuman atas mereka dengan memakai bangsa Babel sebagai instrumen penghukuman-Nya. Seperti orang terjebak pasir hisap dan terus berontak lalu tenggelam, apapun yang dibuat oleh para raja tersebut malah semakin membuat mereka terpuruk dan hancur.

Begitupun hidup kita. Ada kala semua upaya nampak sia-sia. Kita lelah dan merasa semua yang kita lakukan salah. Berdiamlah dan kembalilah kepada-Nya! Dengarkan perkataan Tuhan Yesus, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat. 6:33). Bertobat dan berbaliklah kepada-Nya!

STUDI PRIBADI: Apa yang terjadi pada raja-raja sesudah Yosia? Apa yang menyebabkan mereka dihukum? Bagaimana kita lepas dari “jebakan pasir hidup” dalam kehidupan kita?

Pokok Doa: Berdoalah dan memohonlah kepada Roh Kudus agar berbelas kasihan mengingatkan kita yang sudah tersesat dan jauh dari jalan-Nya, dan menolong kita untuk kembali kepada jalan Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *