Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 2:1-18 | Bacaan setahun: Ayub 38-40, Ibrani 8
“Jawab Elisa: Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.” (2 Raja-Raja 2:9b)
2 Raja-raja 2 : 1-18
Elia naik ke sorga
1 Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.
2 Berkatalah Elia kepada Elisa: “Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel.” Tetapi Elisa menjawab: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu pergilah mereka ke Betel.
3 Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: “Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?” Jawabnya: “Aku juga tahu, diamlah!”
4 Berkatalah Elia kepadanya: “Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho.” Tetapi jawabnya: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu sampailah mereka di Yerikho.
5 Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: “Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?” Jawabnya: “Aku juga tahu, diamlah!”
6 Berkatalah Elia kepadanya: “Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan.” Jawabnya: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu berjalanlah keduanya.
7 Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan.
8 Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.
9 Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa: “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.”
10 Berkatalah Elia: “Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi.”
11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
12 Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!” Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.
13 Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan.
14 Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: “Di manakah TUHAN, Allah Elia?” Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa.
15 Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: “Roh Elia telah hinggap pada Elisa.” Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah.
16 Mereka berkata: “Coba lihat! Di antara hamba-hambamu ini ada lima puluh orang laki-laki, orang-orang tangkas. Biarlah mereka itu pergi mencari tuanmu, jangan-jangan ia diangkat oleh Roh TUHAN dan dilemparkan-Nya ke atas salah satu gunung atau ke dalam salah satu lembah.” Elisa menjawab: “Janganlah suruh pergi!”
17 Tetapi ketika mereka mendesak-desak dia sampai memalukan, maka berkatalah ia: “Suruhlah pergi!” Mereka menyuruh lima puluh orang. Orang-orang ini mencari tiga hari lamanya, tetapi tidak bertemu dengan Elia.
18 Ketika mereka kembali kepada Elisa yang masih tinggal di kota Yerikho, berkatalah ia kepada mereka: “Bukankah telah kukatakan kepadamu: Jangan pergi?”
Ayub 38
Kekuasaan TUHAN di alam semesta
1 Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
2 “Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?
3 Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
4 Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!
5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? –Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya?
6 Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya
7 pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?
8 Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? —
9 ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya;
10 ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu;
11 ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!
12 Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya
13 untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari padanya?
14 Bumi itu berubah seperti tanah liat yang dimeteraikan, segala sesuatu berwarna seperti kain.
15 Orang-orang fasik dirampas terangnya, dan dipatahkan lengan yang diacungkan.
16 Engkaukah yang turun sampai ke sumber laut, atau berjalan-jalan melalui dasar samudera raya?
17 Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat?
18 Apakah engkau mengerti luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu.
19 Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan di manakah tempat tinggal kegelapan,
20 sehingga engkau dapat mengantarnya ke daerahnya, dan mengetahui jalan-jalan ke rumahnya?
21 Tentu engkau mengenalnya, karena ketika itu engkau telah lahir, dan jumlah hari-harimu telah banyak!
22 Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan hujan batu,
23 yang Kusimpan untuk masa kesesakan, untuk waktu pertempuran dan peperangan?
24 Di manakah jalan ke tempat terang berpencar, ke tempat angin timur bertebar ke atas bumi?
25 Siapakah yang menggali saluran bagi hujan deras dan jalan bagi kilat guruh,
26 untuk memberi hujan ke atas tanah di mana tidak ada orang, ke atas padang tandus yang tidak didiami manusia;
27 untuk mengenyangkan gurun dan belantara, dan menumbuhkan pucuk-pucuk rumput muda?
28 Apakah hujan itu berayah? Atau siapakah yang menyebabkan lahirnya titik air embun?
29 Dari dalam kandungan siapakah keluar air beku, dan embun beku di langit, siapakah yang melahirkannya?
30 Air membeku seperti batu, dan permukaan samudera raya mengeras.
31 Dapatkah engkau memberkas ikatan bintang Kartika, dan membuka belenggu bintang Belantik?
32 Dapatkah engkau menerbitkan Mintakulburuj pada waktunya, dan memimpin bintang Biduk dengan pengiring-pengiringnya?
33 Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? atau menetapkan pemerintahannya di atas bumi?
34 Dapatkah engkau menyaringkan suaramu sampai ke awan-awan, sehingga banjir meliputi engkau?
35 Dapatkah engkau melepaskan kilat, sehingga sabung-menyabung, sambil berkata kepadamu: Ya?
36 Siapa menaruh hikmat dalam awan-awan atau siapa memberikan pengertian kepada gumpalan mendung?
37 Siapa dapat menghitung awan dengan hikmat, dan siapa dapat mencurahkan tempayan-tempayan langit,
38 ketika debu membeku menjadi logam tuangan, dan gumpalan tanah berlekat-lekatan?
39 (38-1) Dapatkah engkau memburu mangsa untuk singa betina, dan memuaskan selera singa-singa muda,
40 (38-2) kalau mereka merangkak di dalam sarangnya, mengendap di bawah semak belukar?
41 (38-3) Siapakah yang menyediakan mangsa bagi burung gagak, apabila anak-anaknya berkaok-kaok kepada Allah, berkeliaran karena tidak ada makanan?
Ayub 39
1 (39-4) Apakah engkau mengetahui waktunya kambing gunung beranak, atau mengamat-amati rusa waktu sakit beranak?
2 (39-5) Dapatkah engkau menghitung berapa lamanya sampai genap bulannya, dan mengetahui waktunya beranak?
3 (39-6) Dengan membungkukkan diri mereka melahirkan anak-anaknya, dan mengeluarkan isi kandungannya.
4 (39-7) Anak-anaknya menjadi kuat dan besar di padang, mereka pergi dan tidak kembali lagi kepada induknya.
5 (39-8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
6 (39-9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.
7 (39-10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
8 (39-11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.
9 (39-12) Apakah lembu hutan mau takluk kepadamu, atau bermalam dekat palunganmu?
10 (39-13) Dapatkah engkau memaksa lembu hutan mengikuti alur bajak dengan keluan, atau apakah ia akan menyisir tanah lembah mengikuti engkau?
11 (39-14) Percayakah engkau kepadanya, karena kekuatannya sangat besar? Atau kauserahkankah kepadanya pekerjaanmu yang berat?
12 (39-15) Apakah engkau menaruh kepercayaan kepadanya, bahwa ia akan membawa pulang hasil tanahmu, dan mengumpulkannya di tempat pengirikanmu?
13 (39-16) Dengan riang sayap burung unta berkepak-kepak, tetapi apakah kepak dan bulu itu menaruh kasih sayang?
14 (39-17) Sebab telurnya ditinggalkannya di tanah, dan dibiarkannya menjadi panas di dalam pasir,
15 (39-18) tetapi lupa, bahwa telur itu dapat terpijak kaki, dan diinjak-injak oleh binatang-binatang liar.
16 (39-19) Ia memperlakukan anak-anaknya dengan keras seolah-olah bukan anaknya sendiri; ia tidak peduli, kalau jerih payahnya sia-sia,
17 (39-20) karena Allah tidak memberikannya hikmat, dan tidak membagikan pengertian kepadanya.
18 (39-21) Apabila ia dengan megah mengepakkan sayapnya, maka ia menertawakan kuda dan penunggangnya.
19 (39-22) Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya?
20 (39-23) Engkaukah yang membuat dia melompat seperti belalang? Ringkiknya yang dahsyat mengerikan.
21 (39-24) Ia menggaruk tanah lembah dengan gembira, dengan kekuatan ia maju menghadapi senjata.
22 (39-25) Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah kecut hati, dan ia pantang mundur menghadapi pedang.
23 (39-26) Di atas dia tabung panah gemerencing, tombak dan lembing gemerlapan;
24 (39-27) dengan garang dan galak dilulurnya tanah, dan ia meronta-ronta kalau kedengaran bunyi sangkakala;
25 (39-28) ia meringkik setiap kali sangkakala ditiup; dan dari jauh sudah diciumnya perang, gertak para panglima dan pekik.
26 (39-29) Oleh pengertianmukah burung elang terbang, mengembangkan sayapnya menuju ke selatan?
27 (39-30) Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?
28 (39-31) Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
29 (39-32) Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;
30 (39-33) anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia.”
Ayub 40
Ayub merendahkan diri di hadapan Allah
1 (39-34) Maka jawab TUHAN kepada Ayub:
2 (39-35) “Apakah si pengecam hendak berbantah dengan Yang Mahakuasa? Hendaklah yang mencela Allah menjawab!”
3 (39-36) Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
4 (39-37) “Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan.
5 (39-38) Satu kali aku berbicara, tetapi tidak akan kuulangi; bahkan dua kali, tetapi tidak akan kulanjutkan.”
TUHAN menantang Ayub
6 (40-1) Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
7 (40-2) “Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku.
8 (40-3) Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?
9 (40-4) Apakah lenganmu seperti lengan Allah, dan dapatkah engkau mengguntur seperti Dia?
10 (40-5) Hiasilah dirimu dengan kemegahan dan keluhuran, kenakanlah keagungan dan semarak!
11 (40-6) Luapkanlah marahmu yang bergelora; amat-amatilah setiap orang yang congkak dan rendahkanlah dia!
12 (40-7) Amat-amatilah setiap orang yang congkak, tundukkanlah dia, dan hancurkanlah orang-orang fasik di tempatnya!
13 (40-8) Pendamlah mereka bersama-sama dalam debu, kurunglah mereka di tempat yang tersembunyi.
14 (40-9) Maka Akupun akan memuji engkau, karena tangan kananmu memberi engkau kemenangan.”
Lukisan tentang kuda Nil
15 (40-10) “Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti lembu.
16 (40-11) Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!
17 (40-12) Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan.
18 (40-13) Tulang-tulangnya seperti pembuluh tembaga, kerangkanya seperti batang besi.
19 (40-14) Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;
20 (40-15) ya, bukit-bukit mengeluarkan hasil baginya, di mana binatang-binatang liar bermain-main.
21 (40-16) Di bawah tumbuhan teratai ia menderum, tersembunyi dalam gelagah dan paya.
22 (40-17) Tumbuhan-tumbuhan teratai menaungi dia dengan bayang-bayangnya, pohon-pohon gandarusa mengelilinginya.
23 (40-18) Sesungguhnya, biarpun sungai sangat kuat arusnya, ia tidak gentar; ia tetap tenang, biarpun sungai Yordan meluap melanda mulutnya.
24 (40-19) Dapatkah orang menangkap dia dari muka, mencocok hidungnya dengan keluan?”
Ibrani 8
Imam Besar perjanjian baru
1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.
3 Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan.
4 Sekiranya Ia di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat.
5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: “Ingatlah,” demikian firman-Nya, “bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”
6 Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
7 Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.
8 Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: “Sesungguhnya, akan datang waktunya,” demikianlah firman Tuhan, “Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,
9 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka,” demikian firman Tuhan.
10 “Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
11 Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
12 Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.”
13 Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Hans Finzel dalam bukunya “The Top Ten Mistakes Leaders Make”, menceritakan tentang keegoisan seorang pendeta senior yang tidak mendukung pendeta yang menjadi penerusnya. Akibatnya, gereja tidak mempunyai seorang gembala selama kurang lebih 15 tahun, setelah pendeta senior ini emeritus. Padahal pendeta ini sukses memimpin gerejanya selama kurang lebih 26 tahun. Jadi walaupun sukses memimpin gerejanya, tetapi tanpa penerus dapat dikatakan sebagai suatu kegagalan. Regenerasi adalah masalah yang banyak dihadapi oleh banyak pemimpin, termasuk juga pemimpin gereja. Itulah sebabnya Finzel menulis buku ini. Salah satu kesalahan yang pernah dibuat oleh pemimpin adalah masalah regenerasi.
Nabi Elia adalah salah satu nabi besar di Israel bahkan dalam cerita Yesus dimuliakan di atas gunung, orang yang nampak bersama Yesus, salah satunya adalah Elia (Lih. Luk. 9:28-36). Elia juga termasuk salah satu orang yang tidak mengalami kematian (ay. 11-12). Itulah sebabnya Allah telah mempersiapkan regenerasi untuk Elia yakni Elisa (Lih. 1Raj 19:15- 18). Salah satu bukti bahwa Elisa merupakan penerus dari Elia adalah Roh Allah yang turut beserta dengannya, dan itulah sebabnya Elisa juga bisa membelah sungai Yordan sama seperti yang Elia lakukan sebelumnya (ay. 14). Dan dalam pasal selanjutnya kita akan mengetahui bagaimana Allah memakai Elisa juga secara luar biasa sebagai nabi-Nya. Inilah regenerasi yang sukses dari Elia karena telah Tuhan persiapkan sebelumnya.
Firman Tuhan ini mengajarkan supaya kita sebagai pemimpin gereja dapat mempersiapkan regenerasi dengan baik. Jangan seperti contoh di atas, karena keegoisannya maka pendeta senior menyebabkan masalah bagi gerejanya setelah masa emeritasi. Dengan mempersiapkan regenerasi dengan baik itu artinya kita dengan rendah hati sadar bahwa keberhasilan kita dalam pelayanan bukan karena kehebatan kita melainkan karena Tuhan yang mau memakai kita sehingga pelayanan itu berhasil.
STUDI PRIBADI: Pelayanan yang kita lakukan adalah milik Tuhan, bukan milik kita. Jabatan apapun dalam pelayanan kita, itu semua berasal dari Tuhan, dan adalah milik Tuhan. Jadi, persiapkanlah regenerasi dengan sebaik-baiknya.
Pokok Doa: Doakan agar para pemimpin gereja mempersiapkan regenerasi dengan baik. Kiranya Tuhan memberi hikmat agar dapat membina, mendidik generasi muda menjadi generasi penerus yang dipakai oleh Tuhan.