Bacaan hari ini: Yehezkiel 45-46 | Bacaan setahun: Mazmur 65-67
“Cukuplah itu, hai raja-raja Israel, jauhkanlah kekerasan dan aniaya, tetapi lakukanlah keadilan dan kebenaran; hentikanlah kekerasanmu yang mengusir umat-Ku dari tanah miliknya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” (Yehezkiel 45:9)
Yehezkiel 45
Persembahan khusus — Bagian kota Bagian raja
Yehezkiel 46
Persembahan-persembahan dalam hari-hari raya
Mazmur 65
Nyanyian syukur karena berkat Allah
Mazmur 66
Nyanyian syukur karena orang Israel tertolong
Mazmur 67
Nyanyian syukur karena segala berkat Allah
Salah satu raja kejam yang tercatat dalam sejarah adalah kaisar Nero. Kaisar Nero memerintah antara tahun 54 sampai 68 M di Romawi. Pada masa pemerintahannya, kaisar Nero membunuh ribuan orang termasuk kerabatnya sendiri bahkan dengan cara yang tidak biasa. Kaisar Nero juga bertindak kejam dengan membakar kota, memperkosa dan melakukan tindakan kejam lainnya.
Raja yang jahat terhadap bangsanya sendiri juga ada dalam kerajaan Israel. Mereka melakukan aniaya dan kekerasan, berlaku tidak adil dan tidak benar. Padahal kalau ditilik lebih jauh, raja Israel dipilih oleh Allah. Allah telah memberikan ketetapan bahwa mereka harus hidup takut akan Allah dan berpegang pada hukum-Nya (Ulangan 17:14-20). Mereka juga bertanggungjawab atas kerohanian umat. Kegagalan mereka melakukan apa yang Allah kehendaki dikecam oleh Yehezkiel, “Beginilah firman Tuhan ALLAH: Cukuplah itu, hai raja-raja Israel, jauhkan kekerasan dan aniaya, tetapi lakukanlah keadilan dan kebenaran; hentikan kekerasanmu yang mengusir umat-Ku dari tanah miliknya, demikianlah firman Tuhan ALLAH” (Yeh. 45:9). Yehezkiel menyerukan “cukuplah” dan “hentikanlah”. Yehezkiel menyerukan agar janganlah menodai praktik ibadah dengan kecurangan, Janganlah mempermainkan ukuran neraca, efa, bat (ayat 10-12). Mereka haruslah menjalankan tanggungjawabnya dalam mengelola korban penghapusan dosa, korban sajian, korban bakaran, dan korban keselamatan untuk pendamaian umat dengan benar. Pemimpin yang dapat menjalankan tanggung jawab dan memiliki hidup yang benar di hadapan Tuhan, akan memimpin dan membawa umat ke arah yang benar juga. Sebaliknya, pemimpin yang tidak benar akan menyesatkan umat.
Teladan pemimpin sangat penting bagi kelangsungan umat. Teladan yang sempurna telah diberikan oleh Tuhan Yesus sendiri. Dia Raja yang memimpin umat ke jalan yang benar bahkan rela mengorbankan diri demi keselamatan umat-Nya. Kiranya Tuhan menolong kita menjadi pemimpin yang patut diteladani.
STUDI PRIBADI: Mari mengambil waktu untuk bertanya pada diri sendiri, apakah hidup, perilaku, tutur kata, cara memimpin kita telah menjadi teladan bagi yang kita pimpin?
Pokok Doa : Berdoalah untuk para pemimpin gereja, Hamba Tuhan, Majelis dan para pengurus, agar dapat menjadi teladan dan memimpin umat untuk lebih mencintai Tuhan.